17. Terlambat.

527 72 0
                                    

Vote and comment.

Suara langkah kaki yang memenuhi koridor sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah kaki yang memenuhi koridor sekolah. Langkahnya terhenti dikalah ia melihat sebuah pengumuman di mading. Tangannya mengarah menyentuh kertas bersurat pengumuman. Dari sudut bibirnya melengkung keatas menandakan ia sedang tersenyum.

Ia kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan kelas. Ia menggeser kursinya dan duduk sopan, ia mengeluarkan buku besar dan tebal yang ada di dalam tasnya. Mulai membaca membuka lembar tiap lembaran buku.

"Ketua Osis kita tumben datang lebih awal," goda seorang pria dan ia meletakan tasnya di bangku sebelah pria itu.

Taehyung tak mengubris kalimat yang dilontarkan oleh Seok Jin. "Bagai angin kalimat gue," ucap Seok Jin dramatis.

"Eh Tae, gue lihat di mading ada pengumuman ulangan Matematika tuh,"

"Ada rencana lo ikutan?" tanya Seok Jin serius.

"Hem," dehem Taehyung sebagai jawaban.

"Lo pasti menang, gue jamin,"

"Nih baca biar lo ada kerjaan," Taehyung menggeser buku tak kalah tebal dan besar kepada Seok Jin. Seok Jin menyenggir dan membuka buku tebal itu ikut hanyut dalam membaca.

*****

"Sial," umpat Jennie. Ia menatap kosong kepada gerbang sekolah yang udah tertutup. Jennie pertama kalinya terlambat datang ke sekolah. Ia menggepal tangannya, penyebab terlambat tidak lain adalah Kim Taehyung. Lelaki itu meninggalkanya di persimpangan saat ia menanyakan hal apa yang terjadi di restauran kemarin.

"Sst, Jennie," Jennie menoleh ke samping kiri dan kanan mencari sumber suara.

Taeyong, lelaki itu tersenyum manis dan bersandar di tembok dinding sekolah. Jennie berjalan ke arahnya. "Cie yang terlambat," goda Taeyong.

"Baru sekali gue terlambat yah," bela Jennie.

"Sama aja, yang penting terlambat," ejek Taeyong.

"Dih, gak ngaca. Lo juga terlambat," ucap Jennie kembali mengejek Taeyong.

"Udah sering, kehidupan seperti ini udah jadi kebiasaan gue,"

"Ck, bangganya lo yah," Jennie menggelengkan kepalanya.

Taeyong terkekeh. "Mau masuk gak lo?"

"Mau lah, tapi gak tau gimana caranya," Jennie menyenggir konyol.

"Tuh, kita manjat tembok," ucap Taeyong santai.

"Serius lo? Gue gimana manjatnya, pake rok gini," Jennie menggarut tengkuknya.

"Injak punggung gue,"

"Eh," Taeyong sudah mengambil posisi, tak banyak bicara Jennie segera memanjat tembok itu dan berhasil, ia terjatuh ke tempat seberang. Dari seberang sana terdengar suara pria lain. Jennie menempelkan telinga mendengar obrolan itu.

TAENNIE FOR YOU (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang