SUDAH SELESAI
PART MASIH LENGKAP
Kisah seorang Pria yang menjabat sebagai Ketua Osis di salah satu sekolah SMA yang ada di seoul. Pria yang hidup dengan segala kemewahan. Taehyung tidak pernah puas akan itu, ia merasa kurang karena papanya selalu k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie merogoh saku celananya dan mulai mencari nama seseorang yang akan ia tanya. Sahabat pria itu pernah tukat kontak denganya lampau hari lalu. Jennie mengerutkan pelipisnya saat pendengaranya malah mendengar musik DJ yang cukup tau ia artikan dimana sekarang pria itu berada.
"Hallo Eunwoo?"
"..."
"Woo, lo masih disana kan? Taehyung ada di sana gak? Hallo?" Jennie menatap sekali HPnya siapa tau ia salah menelepon nomor orang, tapi benar ini nomor pria itu. Jennie kembali mendekatkan HP itu ke telinganya.
"Ekhem, hallo Jen?" terdengar suara sapaan dari seberang.
Jennie tersenyum cerah. "Hallo, Taehyung ada disana?" tanya Jennie to the point.
"Iya Jen,kita lagi ada di bar," jawab Eunwoo.
"Kirim alamatnya sama gue. Gue sama supir otw kesana," ucap Jennie lalu memutuskan sambungan telponnya.
Ting...
Tak lama datang sebuah notif pesan dari Eunwoo dan Jennie langsung menyuruh supir untuk menuju tempat bar itu. Jennie melirik jam tanganya dan jarum jam menunjukan angka 10. Jennie menghembuskan nafasnya kasar dan memasukan HPnya ke dalam tas gamdeng kecil miliknya.
"Kita sudah sampai nona," ucap supir tersebut.
"Oke pak. Bapak tunggu di mobil saja yah, Jennie yang ke dalam," ucap Jennie.
"Hati-hati nona,"
Jennie mengangguk dan segera ia keluar dari dalam mobil dan berjalan memasuki bar itu. Belum juga ia masuk, Jennie sudah di sambut dengan lampu kelap-kelip bergantian warnah. Jennie mendadak canggung saat ia menatap penampilanya. Seorang pria bertubuh kekar menghalangi langkah Jennie.
"Maaf nona, anda tidak boleh masuk, pakaian anda tidak cocok dikenakan di bar," ucap pria itu.
Jennie menggarut tengkuknya yang tak gatal. Ia perlahan mundur dan berjalan ke kamar mandi umum yang tak jauh dari bar. Segera gadis itu melepaskan celana kebesaranya dan hanya menggunakan baju kebesaranya seperti sebuah gaun. Baju itu tidak sampai menutupi seluruh pahanya. Hanya setengah saja, Jennie menyanggul asal rambutnya dan ia menatap tubuhnya dan ia mengangguk.