Vote and Comment...
Seonbi duduk di cafe menunggu pesanan kopinya. Ia menopang dagunya dengan satu tangan. Satu tangan lagi ia gunakan menyentuh layar ponselnya. Entah apa yang ia lakukan dengan ponselnya, ini hanya untuk menghilangkan rasa bosannya. Lamunan Seonbi harus terhenti saat melihat sebuah pesan dari putranya Hanbin. Dengan malas ia membuka aplikasi pesan dan melihat isi pesan.
Seonbi membelalakan matanya saat isi pesan yang terisi deretan kalimat yang membuatnya gugup dan rasa senang langsung mengalir ditubuhnya. Jennie, putrinya akan bertemu dengannya beberapa menit ke depan. Ia segera membalas pesan itu dan memberitahu alamatnya sekarang.
Setelah pesan terkirim, Seonbi segera beranjak dari kursinya. Seorang waiters meletakan kopu pesanannya diatas meja. Seonbi berjalan mencari Toilet.
Hanbin melirik kepada Jennie. Gadis itu tampak memilin jari tangannya. Hanbin menyenggol lengan Jennie, sekarang mereka berjalan memasuki sebuah cafe. Jennie terhuyung ke samping karena dorongan dari tubuh Hanbin. Jennie yang kesal dan sempat terkejut memukul lengan Hanbin dengan kuat.
"Aih, kau perempuan atau pria, kekuatanmu seperti seorang pria saja," ucap Hanbin.
"Berisik," balas Jennie ketus dan berjalan mendahului Hanbin.
"Yhak!" teriak Hanbin kesal.
*****
Jennie menatap lurus kepada Seonbi. Pria paruh baya yang memang adalah papanya. Pria yang tidak bertanggung jawab selama ini. Lelaki yang melukai mamanya, menghancurkan kebahagiaannya semoga saja dengan kesempatan terakhir ini lelaki paruh baya itu bisa memperbaiki segala kesalahannya.
Seonbi menyentuh tangan Jennie. Jennie menarik kembali tangannya. "Jangan menyentuhnya, saya belum memaafkanmu," ucap Jenni dingin.
"Baiklah, kembalilah Jennie," ucap Seonbi lembut.
Jennie menggeleng.
"Maaf, saya bukan seseorang yang mudah memaafkan orang yang sudah menghancurkan mama saya," ucap Jennie.Seonbi mengangguk ia menatap dalam kepada Jennie. Ingin mendekap gadis itu tapi itu mustahil, gadis itu sepertinya jijik kepadanya. "Apakah anda sudah pergi ke mama buat minta maaf? Yah saya harap anda sudah pergi," ucap Jennie sangat formal.
"Tentu. Papa sudah pergi menemui mamamu," jawabnya.
"Oke, saya butuh penjelasan dari awal. Bagaimana anda pergi selama kurang lebih lima belas tahun. Menghilang bak ditelan bumi dan sekarang ketika mama saya pergi untuk selamanya anda malah muncul," ucap Jennie dengan mata yang sudah berkaca-kaca, siap untuk membanjiri pipinya.
"Baiklah pa-..."
"Seonbi?" sebuah suara mengalihkan perhatian ketiga orang itu. Hanbin melotot dan menatap tajam kepada wanita yang sedang tersenyum lebar kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAENNIE FOR YOU (SELESAI)
Teen FictionSUDAH SELESAI PART MASIH LENGKAP Kisah seorang Pria yang menjabat sebagai Ketua Osis di salah satu sekolah SMA yang ada di seoul. Pria yang hidup dengan segala kemewahan. Taehyung tidak pernah puas akan itu, ia merasa kurang karena papanya selalu k...