SUDAH SELESAI
PART MASIH LENGKAP
Kisah seorang Pria yang menjabat sebagai Ketua Osis di salah satu sekolah SMA yang ada di seoul. Pria yang hidup dengan segala kemewahan. Taehyung tidak pernah puas akan itu, ia merasa kurang karena papanya selalu k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selera lo rendah banget yah," Taehyung berujar dari sebelahnya.
Jennie gadis itu yang masih asik membahas beberapa soal matematika untuk persiapan ulangan besok ternganggu dengan kalimat Taehyung.
"Maksud lo apa?" Jennie meletakan pulpen diatas meja dan menatap sinis kepada Taehyung.
"Cocok sih lo sama Taeyong. Cewek katro sama cowok brandal, akan menghasil sebuah produk ya-..."
Jennie melempar bantal sofa kewajah pria itu. Taehyung membuang pantal itu kesembarang arah. Lalu ia menatap tajam kepada Jennie. "Apa lo? Gue mending jadian sama Taeyong dari pada lo?" ucap Jennie.
"Dih, siapa juga yang mau jadian sama cewek katro kayak lo," ucap Taehyung ia mengambil satu buku tipis yang ada di meja, tentunya itu milik Jennie.
"Lo yah bukannya minta maaf sama gue, gara-gara lo gue terlambat, untung ada pangeran tampan datang nolongin gue," ucap Jennie dengan senyuman yang merekah di wajahnya.
"Cih, apa unggulnya Taeyong,"
"Dia baik, kurang jelas? Lo mau gue jelasin sampai keujung-ujungnya tentang Taeyong?" ucap Jennie sinis.
Tak lama terdengar suara klason mobil di depan rumah. Jennie menggerutkan alisnya sepertinya itu bukan hanya satu mobil melainkan lebih dari satu mobil. Jennie membereskan bukunya dan membawa masuk ke dalam kamar. Gadis itu membuka gorden kamar dan menatap kebawah. Banyak bodyguard yang menjaga di gerbang. Jennie mengedikkan bahunya acuh. Sepertinya teman kolega bisnis papanya Taehyung berkunjung ke rumah.
Dorr...
Jennie terjungkal kebelakang saat mendengar suara tembakan dari sebuah pistol. Jennie buru-buru membuka pintu kamarnya dan membawa sapu yang memang ada di kamarnya. Saat ia melangkahkan kakinya dianak tangga tengah ia bisa melihat dengan jelas rombongan pria lengkap dengan setelan jas rapi. Jennie menatap tajam kepada Taehyung yang memegang sebuah pistol dan mengarahkannya kepada Taeyang. Sohyun berada di pelukan Taeyang dalam keadaan berbahaya.
Lelaki paruh baya itu mengarahkan pisau belati keleher Sohyun. Ingin rasanya Jennie menjerit, tapi ia tahan. Ia harus segera mencari bantuan. Jennie perlahan mundur, tapi gagal. Satu bodyguard melihatnya dan mulai berjalan mendekat kepadanya. Dengan sigap Jennie berlari dan bersembunyi di belakang punggung Taehyung.
Kurang keren dan akurat, Jennie merutuki kebodohanya, kenapa ia tidak mengambil pisau buah yang ada di nakas kamarnya. Sebatang kayu gagang sapu apa gunanya. Taehyung menarik Jennie ke dalam dekapanya. Jennie melotot dan ia tidak banyak bicara. Para pelayan sudah tersungkur di lantai karena ketakutan.
"Jangan mendekat sebelum wanita ini berakhir," ucap Taeyang menatap was kepada pistol yang di arah kan kepadanya.
Taehyung tersenyum miring. "Lepaskan mama saya jika nyawamu ingin selamat," ucap Taehyung dingin.