• 14 : Meeting •

30 9 0
                                    

         Seminggu setelah pengumuman tentang pencarian anggota Arcelos, Galang-yang mengurusi segala administrasi pendaftaran, langsung dibanjiri oleh pesan dari orang-orang yang ingin mendaftar. Semua orang antusias, Romeo pun sudah menyiapkan matang-matang, sampai saatnya hari ini tiba. Pencarian Anggota Baru Arcelos.

Romeo memandangi sekeliling gedung, ada sekitar seribu kandidat yang mendaftar, sampai ia pun harus menyewa gedung yang sedikit lebih besar dari yang ia rencanakan. Dekorasinya pun tidak norak, hanya banner dan beberapa kain berwarna hitam dan gold sebagai identitas Arcelos. Reksa pun nanti akan datang untuk memantau semua kegiatan, dan jika perlu mengoreksi Romeo jika ada sesuatu yang salah.

Romeo berbicara pada walky talky-nya, "Olvie, satu jam lagi buka gate ya."

"Iya, ini gue lagi ngurus sound system."

"Galang sama Rangga, check."

"Iya, ada."

"Ada."

"Oke, lo pada pastiin ya pintu yang dipake cuma pintu utama. Jangan sampe ada orang nyusup."

"Iya, ini gue lagi ke security."

"Oh iya, pastiin data-data kandidat udah di print kan?"

"Iya, udah. Nanti di gate mereka akan tanda tangan."

"Oke, bagus. Siapin diri buat interview."

"Bakal capek sih, seribu orang."

"Iya, makanya kita bagi delapan, sama Varden, Hans, Deva, Zanquen."

"Oke, semoga lancar. Good luck all." Tutup Rangga.

Romeo pun menghubungi Varden, Hans, Deva, dan Zanquen yang sedang berada di perjalanan. Keempat laki-laki itu memang hanya diminta tolong untuk meng-interview kandidat. Masalah teknis, jujur saja Romeo lebih percaya pada Olvie, Rangga, dan Galang.

Romeo membuka laptopnya kembali, ia mengecek identitas kandidat satu per satu, ia tak ingin melewati satu detail pun dalam acara pertama nya sebagai ketua Arcelos. Apa kata orang nanti?

"Hei, Romeo!"

"Kak Rek- Mora?"

"Dia ikut, gak apa-apa kan?" Ucap Reksa pada Romeo.

"Iya kak."

"Hai, good luck."

"Makasih."

Mora lalu duduk di salah satu kursi dan sibuk memainkan ponselnya, ia tidak tertarik dengan gladi bersih acara. Ia hanya penasaran sebagus apa kinerja Romeo. Sementara Reksa dan Romeo sedang sibuk mengobrol, Mora tidak peduli.

"Romeo!"

"Aduh, maaf telat!!"

Lalu kemudian suara Varden dan Deva yang memekakan telinga itu langsung terdengar. Mora memutar bola matanya malas.

"Neng geulis siapa nama- MORA?!" Deva yang sedang bernyanyi itu kaget setengah mati. Ia baru sadar itu Mora saat melihat wajahnya dari depan yang sedang menatap lelaki itu dingin.

"Pusing, dimana-mana ada bencong." Mora berdiri dan duduk di sebelah Reksa.

Varden, Deva, Hans, dan Romeo hanya saling senggol-senggolan. Sementara Zanquen sedang mengamati tempat itu.

 Sementara Zanquen sedang mengamati tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arcadis [SEQUEL OF 'BASKARA']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang