• 18 : Aksi •

22 10 0
                                    

         "Varden!" Teriak Romeo yang baru saja menemukan laki-laki itu di bawah pohon rindang.

"Hey, kenapa?"

"Anggota OSIS lain bilang, lo ngelakuin sesuatu ke Arcadis?"

"Hm... Iya."

"Kok lo gak kasih tau gue?"

"Rom, lo juga mau ngehancurin Arcadis kan? Gue tahu."

"Lo ngelakuin apa ke Arcadis?"

"Santai aja, entar lo juga tahu."

"Gue mau denger dari mulut lo."

"Gue nyuap beberapa anggota Arcadis, supaya mereka ngehianatin Mora dari belakang." Romeo hanya terdiam.

"Lagi pula, lo gak usah takut. Gue nyerang mereka bawa nama OSIS, bukan Arcelos."

"Apa pun yang lo lakuin, jangan sampe Arcelos terlibat."

"Iya, tenang aja, gue gak bego."

"Woi, berduaan aja ngapain tuh!" Teriak Deva dari koridor dan langsung menghampiri Romeo dan Varden.

"Kita sih gak homo kayak lo."

"Gue lurus!" Ucap Deva sambil menoyor Varden, entah darimana keberaniannya.

Byur.

Varden memandangi dirinya yang sudah basah kuyup, memandangi sekelilingnya untuk mencari sang pelaku. Varden berusaha menahan amarahnya saat mengadah ke atas dan melihat Mora, Bertha, Allison, Mentari sedang tertawa terbahak-bahak.

"Mirip tikus gila?!"

"HAHAHAHAHA, mampus, makanya jangan macem-macem."

"Dipikir kita bego kali ya?"

"Lucu sih, sampe bawa-bawa kembar kita HAHAHA!"

Rupanya masih mengenai masalah Naykilla dan Nadrelly.

"Maksud lo apa?!"

"Maksud lo apa?!" Ucap Mora kembali meniru Varden.

"Apaan kembar-kembar?! Gue gak ada sangkut pautnya sama masalah lo ya!"

"Terus lo mau kita percaya?"

"Ya, lo harus percaya."

"Gue tahu lo nyulik Naykilla Nadrelly kan?!"

"Hah? Gila lo ya?!"

"Iya, emang! Tapi lebih gila lo, ikut campur masalah Arcadis!"

"Gue gak tahu lo denger dari siapa, yang jelas gue gak pernah nyentuh Naykilla Nadrelly!"

"Gue tahu dari siapa? Dari temen lo!!"

"Siapa?"

"Sekarang itu gak penting, gue cuma mau tahu, motif lo apaan?"

"Harus berapa kali gue ngomong kalo gue gak ketemu Naykilla Nadrelly?!"

"Terus kemaren lo gak masuk, ngapain?"

"Bokap gue kena jantung, puas lo?"

Mora terdiam memandangi Romeo yang sepertinya acuh tak acuh saja dengan keributan ini. Masa, laki-laki itu berbohong?

Mora memang membenci Varden, tapi laki-laki itu terlihat jujur dan putus asa saat menjelaskan, jelas Mora percaya.

Mora melihat Zanquen yang sedang memandangi dirinya sepersekian detik, lalu mengalihkan pandangan ke gadis di sampingnya, Quinella. Mora tersenyum sinis.

Arcadis [SEQUEL OF 'BASKARA']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang