Sudah tiga hari Mora berada di rumah sakit, ia sempat berbicara juga dengan Romeo yang menjaganya selama dia masih di bawah pengaruh obat bius. Romeo sabar sekali menghadapi dirinya yang lumayan keras kepala itu, terbukti saat Mora sudah merasa sehat-sehat saja pagi ini dan mencabut infusnya sendiri membuat Romeo kewalahan saat darah mulai bercucuran dari tangan di mana Mora diinfus.
Saat ini Romeo sedang ke kantin di rumah sakit itu untuk membeli kopi. Sepertinya laki-laki itu tidak sempat tidur selama tiga hari ini. Teman-teman Mora pun berjanji akan datang berkunjung hari ini bersama dengan Harris, maka di atas kasur rumah sakit saat ini Mora menunggu kedatangan mereka semua sambil memainkan ponselnya.
7 Devilian
Mora
nyet, kpn dateng?Bertha
nih nunggu si Allison mandi, lama bgt anjingMora
cepetan
gue bosenBertha
tinggalin aja kali ya si bule jawaMora
entar dia gebet bokap gue, janganBertha
lah bener jugaMora
lo pada berangkat bareng?Quinella
gue otw sendiriNaykilla
gue sama nadrellyMora
ok
bokap gue janji mau dateng?Bertha
iya kemaren dia bilang sendiriMora
ok
read by 3Tak lama setelah Mora meletakan ponselnya di atas nakas, Romeo datang ke kamar rawat inapnya dengan satu cup kopi di tangannya dan seplastik berisi roti serta air putih.
"Buat siapa?" Tanya Mora.
"Bokap lo, sama yang lain."
"Oh."
Walau sudah berhari-hari Mora hanya dapat mengobrol dengan Romeo, tetap saja gadis itu merasa sangat canggung ketika berada di dekat Romeo sekarang. Romeo juga tak berbicara begitu banyak. Mora rasa, Romeo juga sudah sangat lelah menghadapi dirinya, wajar.
Tak lama kemudian, suara bising langsung berada di dalam kamar rawat inapnya dengan kedatangan keenam temannya beserta dengan Harris di belakang mereka. Allison dan Bertha langsung memeluk dirinya erat.
"Miss you bitch!" Ucap Allison.
"Miss you too, asshole."
"I love you bitch." Kini giliran Bertha yang berbicara.
"Love you too."
"Mora, gimana keadaan kamu?" Tanya Harris.
"Fine."
"Makasih, ya, Romeo, udah jaga Mora."
"Iya, om. Gak usah makasih, tanggung jawab saya."
"Paan sih, Rom." Ucap Mora dengan muka sinisnya, namun di dalam hatinya ia berbunga-bunga.
"Ini om, yang lain, ada roti sama minum."
"Thank you." Ucap Allison sambil mengambil botol air isotonik.
"Mora, lo udah boleh pulang kapan?"
"Gak tahu, Romeo terus yang ngobrol sama susternya."
"Besok pagi udah boleh pulang, cuma lukanya harus dirawat bener-bener."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcadis [SEQUEL OF 'BASKARA']
Jugendliteratur"Gue gak pernah nyangka akan bunuh kakak kandung gue sendiri." "Gue juga gak nyangka bakal dibunuh sama adik kandung gue sendiri." - Moranna Friska Quinnix. Dia orangnya. Si ketua geng besar bernama Arcadis yang tidak pernah takut apapun. Lalu muncu...