Semua jalannya kompetisi sudah selesai. Mereka semua masuk ke dorm masing-masing saat waktunya istirahat. Sejak awal, Mora memiliki teman sekamar bernama Anna dan Breanne. Mereka berdua tidak pernah akrab dengan Mora. Mora selama ini hanya menyendiri di kamarnya, tanpa ingin berinteraksi dengan Anna dan Breanne yang nampaknya sudah dekat sebelum berada dalam kompetisi ini.
Saat berniat membersihkan dirinya, Mora begitu terkejut melihat tulisan di kaca kamar mandinya.
You are a psychopath dont you?
Mora menatap tulisan itu datar. Ia sudah tak peduli lagi dengan orang yang bermain-main dengan dirinya seperti ini. Mora hanya menghapus tulisan itu dengan makeup remover yang dimilikinya. Setelah selesai dengan urusan itu, ia langsung menuju shower dan berniat menenangkan pikirannya.
Mora menyalakan shower dan tubuhnya langsung dihujani air bercampur cat merah yang langsung membekas di tubuhnya. Ia menyungingkan senyum sinis, siapa yang cari mati dengannya seperti ini?
Mora kemudian keluar dan memakai sports bra serta bike short pants-nya keluar dari kamarnya, mencari Anna dan Breanne di kamar mereka.
"Oh my gosh!!! Kenapa lo?!" Ucap Anna terkejut, tapi Mora melihat senyum Breanne.
"Lo berdua yang lakuin ini?"
"Gak lah, lagian lo kenapa? Abis bunuh orang? Hahahaha."
Mora menatap Anna datar, "Abis ini mungkin." yang ditatap langsung menunjukkan muka ketakutannya.
"Oh jadi bener, lo seorang psycopath?"
"Gak nyangka, putri yang Harris bangga-banggain ternyata sakit jiwa." Ucap Breanne meremehkan.
Mendengar kata sakit jiwa, Mora langsung teringat Servina. Lantas ia langsung menampar Breanne dengan sangat keras.
"Anjing! Gila ya lo?"
"Lo yang cari masalah." Ucap Mora masih tenang.
"Gue bakal lapor bokap gue, lo liat aja!"
Mora tersenyum meremehkan, "cuma anak lemah kayak lo yang apa-apa masih ngadu ke bokap."
Breanne langsung menjambak Mora sementara Mora membiarkannya saja.
"Bri! Tahan! Entar kalo ada yang liat gimana?"
"Bodo amat, gue mau habisin nih orang!"
Anna, Breanne, dan Mora adalah teman SMP. Mora sering sekali di-bully oleh mereka. Melihat Mora seterkenal sekarang tentu membuat Anna dan Breanne tidak senang.
"LO TUH YANG LEMAH!" Breanne kemudian menampar pipi Mora hingga merah.
Saat Breanne tersenyum kemenangan, Mora langsung meninju wajah "gagal" gadis itu. Kenapa pem-bully selalu memiliki wajah yang mengerikan ya?
"SINTING!" Anna langsung keluar dari dorm, mungkin mencari pertolongan.
"End her. Kata itu kan yang lo sering pake dulu ke dayang-dayang lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcadis [SEQUEL OF 'BASKARA']
Novela Juvenil"Gue gak pernah nyangka akan bunuh kakak kandung gue sendiri." "Gue juga gak nyangka bakal dibunuh sama adik kandung gue sendiri." - Moranna Friska Quinnix. Dia orangnya. Si ketua geng besar bernama Arcadis yang tidak pernah takut apapun. Lalu muncu...