Episode 21

3.8K 209 0
                                    

Sorry I'm late, lagi sibuk hehe

...

Di sisi ranjang kamar Hayla, Asher disibukan oleh baju-bajunya yang tidak tertata rapih. Seperempat bajunya memang entah kapan sudah ada di lemari Hayla, tapi saat ingin mengganti pakaian justru tata letak baju-baju Asher tidak sempurna.

"Ser, ada bapak tuh baru dateng," panggil Hayla di ambang pintu kamar.

"Ay?"

Satu alis Rila terangkat bingung melihat air muka Asher yang berubah memelas. "Kenapa?"

"Takut, bapak lo kan gak suka sama gue."

"Makanya jangan sembarangan jebolin anak orang!" delik Hayla, ketika pembahasan mengarah ke sana, ia selalu tersulut emosi.

"Kan itu gak sengaja Hayla."

"Lain kali lo gak usah mabok-mabokan lagi, entar yang ada lo selingkuhin gue."

Asher menyeringai, ekspresinya seperti tengah menggoda Hayla yang kini salah tingkah.

"Ciee cemburu yah," tebak Asher membuat gadis itu mendesis lirih.

"Cepetan keluar, nanti bapak makin marah sama lo! Itu biar gue aja yang beresin."

Meski ragu namun Asher tetap berdiri dan melangkah, sesaat ia bertatapan dengan Hayla yang menyuruhnya cepat mendatangi Bapak. Asher jujur, dia sangat takut untuk menghadapi mertua, kenangan ketika dirinya melamar Hayla kala itu serta reaksi Bapak yang ingin memukulnya masih melekat jelas di ingatan.

"Doain gue yah supaya bapak gak macem-macem sama gue."

Hayla mengangguk pelan. "Iya, gue doain lo cepet mati."

"Nanti lo jadi janda kembang beranak satu."

"Gak papa, masih banyak orang ganteng tajir melintir yang mau sama janda. Inget, janda lebih menggoda."

Asher mendesis dibuatnya, "Sejak kapan lo berani ngomong begitu?"

"Didikan Ayah Asher." Hayla mengedipkan matanya sebelah ke arah Asher yang langsung bergidik geli.

Dengan jantung berdegup kencang, dan kepala tertunduk lesu, Asher memberanikan diri untuk duduk di kursi depan rumah dekat bapak, hanya meja bulat yang menjadi penghalang.

"Pak, a-apa kabar?" tanyanya gugup masih menundukan kepala.

Bapak yang sedang menyeruput kopi hitam hanya melirik singkat, lantas kembali pada kesibukannya yang membaca berita digital.

"Baik, kamu?" Sungguh, Asher dibuat gemetar dengan suara jawaban yang diberikan Bapak. Terkesan dalam, namun terdengar ogah-ogahan.

"Baik juga, Pak."

ASHER: LOVE MISTAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang