Jangan lupa rekomendasiin ke temen temen atau orang yang baca wattpad juga yah biar rame^^
...
"
Berisik!" Asher menyumpal mulut Topan dengan chocolate cookies yang dibawakan Ibu Levi sebagai camilan.
Sedari tadi Topan tak berhenti mencerocos berbicara tentang orang tua Hayla yang Topan kira galak, di satu sisi pula Asher menyangkal jika apa yang dikatakan Topan salah besar. Namun Topan tetap Topan, tidak mudah percaya pada omongan orang.
Padahal justru dirinya yang tidak bisa dipercaya.
"Bener kan gue? Balik dari sini kasih roti bakar aja biar lunak.
"Bibir lo yang harus dilunakin, ringan banget itu mulut ngejelek-jelekin mertua gue."
Topan mendesah, tubuhnya bergeser supaya lebih dejat dengan Asher yang tengah fokus bermain PS bersama Levi. "Gue bukan ngejelekin mertua lo, Asher. Tapi belajar dari kesalahan lo ke Hayla, gimana dia gak galak coba."
Sebal, Asher membungkam mulut Topan menggunakan squishy milik Levi—sebenarnya milik pacaranya yang tertinggal—sekuat tenaga sampai Topan terbaring seraya menjerit meminta Asher berhenti.
Namun Asher menulikan telinga, ia harus membuat Topan jera hingga lelaki itu tidak mengulangi ucapan ngaurnya. Itung-itung sekalian membalas perbuatan Topan padanya beberapa waktu lalu kala Topan merampas uangnya untuk membayar makanan di kafe. Bukan masalah sedang tidak punya uang, tapi Topan mengambilnya diam-diam buat Asher tidak habis pikir.
"Biar lo sadar!"
"Goblok, sakiiiiitttttt!!" Topan memukul kecil punggung Asher sebab tenaganya terkuras habis digunakan untuk berteriak. "Ampun gue ampun bapak Asher!!"
Barulah Asher berhenti, mendesis pelan seraya mendelik tajam. Sedangan Topan meringis lalu menyengir. Lelaki itu menepuk bahu Asher yang langsung melotot.
"Baperan amat lo."
"Bukan baper, tapi lo itu santri Topan, taulah hukumnya gibahin orang lain apalagi orang tua."
"Iya iya maaf." Topan naik ke atas sofa kemudian membaringkan tubuhnya yang terasa remuk. "Ketularan galak bapaknya Hayla keknya dia," gumam Topan yang masih didengar oleh Asher.
"Topan!" Asher geram sekali, Topan seperti sengaja membuat Asher marah.
Di depan Levi terkekeh melihat kedua temannya yang bertengkar. Ia menggeleng lirih, menurutnya Asher telah berubah menjadi sedikit lebih dewasa, tidak kekanakan lagi seperti Topan yang sering kali membuat kesal.
Benar kata orang, menikah adalah cara untuk memperbaiki diri. Contohnya Asher, dulu dia sangat petakilan, gemar beradu jotos, tak pernah absen menghirup barang berbahan nikotin, dan bercakap seenak jidat. Tapi setelah memiliki Hayla di hidupnya, Asher perlahan menghilangkan kebiasaan buruk demi anaknya yang masih di dalam kandungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHER: LOVE MISTAKES
General FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA-!!! ... Sequel Grow Up || bisa dibaca terpisah Awalnya acara perpisahan SMA kala itu berjalan lancar sesuai harapan yang Hayla bayangkan, akan tetapi ketika waktunya pulang Hayla dikejutkan oleh Asher yang tiba-tiba menarikn...