Episode 1

19.7K 730 13
                                    

Sebelum kalian membaca lebih jauh, aku cuma mau ngingetin, jangan lupa untuk selalu vote dan komen. Belajar menghargai karya orang lain yah, supaya kerja keras seorang pembuat cerita tidak sia-sia karena kalian mendukung dengan cara langkah sederhana itu^^

 Belajar menghargai karya orang lain yah, supaya kerja keras seorang pembuat cerita tidak sia-sia karena kalian mendukung dengan cara langkah sederhana itu^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

- Kamu yang memilih pergi saat aku mulai sendiri -

Beberapa minggu sebelumnya...

Acara prom night tahun ini diadakan begitu megah di salah satu gedung terbesar di kota Bogor. Dengan alunan musik Jazz yang mengisi acara tersebut, banyak siswa siswi yang ikut, lagi pula tidak ada alasan kuat untuk tidak hadir dalam perayaan terakhiran masa sekolah.

Hayla Priskalea, salah satu gadis di antara banyaknya cewek di sana yang datang. Tubuh yang dibalut dress brokat biru langit dengan pita sedang yang menghiasi area pinggang rampingnya. Ditambah make up yang Hayla pakai sangat natural, memberikan kesan simple namun cantik.

Tangannya memegang gelas berisi jus orange yang menjadi hidangan prom night malam ini. Berkumpul bersama teman-temannya, kentara sekali rasa bahagia di wajah Hayla.

"Tadinya Baba gue mau nyewa gedung Flower Party di puncak buat acara ini, tapi sekolah keburu mesen gedung ini, gak jadi deh," ucap Jenan seraya menyeruput jus.

"Bilang aja kurang duit," timpal Kina mencibir.

"Kalo kurang duit ngapain Baba gue punya niat baik itu demi anaknya?"

"Omong doang biar lo nyeritain ini ke temen-temen lo buat nyombong."

"Sotoy lo jadi orang." Jenan berdecak sebal akan perkataan temannya tadi, selalu meremehkan niat baik Baba-nya yang super murah hati.

"Papi gue tadinya mau nyewa gedung di Singapura buat acara prom night taun ini." Kini Kina yang pamer.

"Kenapa gak jadi?"

"Sekolah udah keburu mesen ni gedung," dalihnya sambil mamakan satu potong besar chocolate cake.

"Cih, niru alasan gue ya lo?" Jenan menunjuk Kina yang menguyah pelan santapannya.

"Sotoy lo jadi orang," balas Kina mengulang perkataan Jenan beberapa menit lalu.

Hayla yang menyaksikkan hanya menggeleng kecil, tidak sekali dua kali memang dua orang itu saling beradu pamer akan kekayaan orang tua yang mereka miliki. Tidak berefek fatal pula akibat ke depannya, karena kelakuan mereka setengah serius setengah bercanda.

ASHER: LOVE MISTAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang