Episode 27

3.3K 176 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Sudah satu minggu lebih Hayla dan Asher saling diam, berdialog paling mentok menyuruh makan, mengingatkan Asher ada matkul, atau sekedar menegur cowok itu untuk tidak merokok di dalam ruangan. Asher masih ngambek pada Hayla, cewek itu masih belum ingin berterus terang.

Asher tahu ini hanyalah masalah kecil, tapi apakah kamu tidak sebal setiap hari melihat seseorang yang seakan kehilangan jiwa? Terus melamun tidak memikirkan dampaknya, bisa saja Hayla terkena stres beneran.

Wanita itu sedang hamil, kandungannya sudah menginjak empat bulan setengah. Dengan perut yang sudah buncit itu akan berbahaya bagi ibu hamil untuk terlalu banyak pikiran. Tiga hari lalu Asher bertanya lagi kala tengah malam, geram akibat melihat gurat lelah akibat terbebani masalah. Efeknya akan berakhir kepada bayi yang berada di dalam kandungan.

Sesudah mencuci piring, Hayla meminta antar Asher untuk ke Rumah Sakit guna mengecek kandungan. Seharusnya kemarin tapi Hayla lupa, ditambah hubungannya dengan Asher sedang kurang baik. Padahal Hayla merasa biasa saja, memang pada dasarnya Asher yang lebay.

"Lo duluan ke bawa, entar gue nyusul." Kalimat yang Hayla dengar sebelum pergi lebih dulu ke lantai pertama.

Hayla menjinjing paper bag berisi baju yang akan ia jahit ke tukang penjahit. Bukan masalah Hayla tidak mampu beli yang baru, tapi sayang saja baju itu masih bagus dan terbilang baru dibeli, karena ia baru mengenakannya dua kali.

Kaki yang terbalut sepatu converse itu keluar dari pintu lift yang membawanya dari lantai 8 ke lantai dasar, dibarengi 3 orang yang keluar bersama Hayla. Awalnya Hayla nampak tenang, tapi langkahnya terhenti saat mendapati seorang perempuan lebih tinggi darinya berjalan bak model papan atas.

Kehadirannya tentu saja menjadi objek perhatian banyak orang, bentuk badannya yang modis, pakaian yang seksi, juga wajahnya yang bikin para kaum adam menaruh hati padanya dalam satu kali lirikan.

Dia berhenti berjalan dengan sorot tertuju pada Hayla yang juga menatapnya canggung. Lantas cewek itu mendekat, Hayla yang tadinya ingin kabur keburu didatangi orang yang dulu sangat dekat dengannya.

"Hayla, apa kabar?" tanya gadis itu saat tiba di depan Hayla.

Sejenak Hayla tertegun, cara pengucapan gadis itu tidak ada rasa kaku, lancar seolah mereka saling bersapa rindu.

Dengan kikuk Hayla menjawab, "Baik."

"Lo ngapain di sini?" Tidak ada aksen sombong, tapi Hayla mengumpat dalam hati.

"Gue tinggal di sini."

Wajah dia terkejut seketika dengan pancaran berbinar, seperti mendapatkan hadiah yang sangat ia iming-imingkan. Di depannya Hayla melengos pelan, apa sebahagia itu mendengar jika dirinya berteduh dari panasnya sinar matahari, gelapnya malam dan seramnya hujan petir di apartemen yang terbilang mewah?

ASHER: LOVE MISTAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang