PROLOG

33.1K 900 22
                                    

"Brengsek!"

Hayla menampar keras pipi Asher hingga wajah lelaki itu berpaling ke arah kanan, ada bercak merah di sana, dan Hayla masih belum merasa puas atas tindakannya barusan.

Karena perbuatan Asher jauh lebih kejam dari pada dia kepadanya.

"Lo hamilin gue karena masalah apa? Ada dendam apa lo sama gue? Sebenernya apa salah gue ke elo, Ser? Bahkan kita aja gak pernah saling berinteraksi." Hayla terisak hebat, air mukanya begitu kacau, Hayla frustasi atas musibah yang menimpanya saat ini.

"Gue gak sengaja," alibi Asher, ia pun sama berantakannya seperti Hayla, ini sangat di luar dugannya yang semula berpikir jika tidak akan terjadi apa-apa setelah meniduri anak orang malam itu.

"KENAPA GAK BISA NAHAN DIRI? PERBUATAN LO UDAH BIKIN HIDUP GUE HANCUR!!" teriak Hayla sampai kulit wajahnya memerah. Perempuan itu amat emosi terhadap lelaki yang dengan tidak manusiawinya merenggut keperawanan Hayla untuk suaminya kelak.

"GIMANA GUE GAK BISA NAHAN DIRI KALO GUE AJA KEADAANNYA LAGI MABOK?! BUKAN LO AJA YANG TAKUT, GUE JUGA HAYLA!! JADI STOP NYALAHIN GUE!!"

Hayla mengeraskan rahang, mengepal tangan saking marahnya kepada Asher. Netranya mengkilat bagai di dalam sana ada sebuah kobaran api yang menyala besar.

"Gimana gue gak nyalahin lo kalo lo sendiri aja udah bikin gue kayak gini? Masa depan gue ancur Asher, ANCUR!!" Tangannya menarik rambut guna melampiaskan kekesalan yang sungguh menggumpal di hatinya.

"Gue bakal tanggung jawab, lo tenang aja," kata Asher berniat supaya Hayla tenang sedikit.

Namun, justru mimik Hayla berubah datar. Cewek itu manarik jaket yang Asher kenakan dengan sekuat tenaga.

"Apa dengan lo tanggung jawab bakalan balikin semuanya?"

"Setidaknya gue bisa ngelakuin apa yang seharusnya dilakuin."

Hayla mendorong tubuh Asher pelan, matanya bergerak ke sana ke mari agar air mata selanjutnya tidak luruh kembali.

"Tapi sayang, lo udah gue cap sebagai cowok paling bajingan yang ada di dunia, dan akan tetap begitu dalam kurun waktu yang lama."

Hayla menyeka jejak air matanya tergesa, sesekali tersengguk saking sakitnya luka yang Hayla rasakan. Luka itu membutuhkan banyak waktu untuk sembuh, tidak semudah yang dibayangkan mengobati luka yang telah Asher toreh terlalu dalam.

Korneanya menatap dingin Asher yang tidak menunjukkan sebuah penyesalan—bagi perspektif Hayla sendiri, kemudian menampar Asher lagi dengan kekuatan kecil.

"Bahkan lo gak pantes disebut manusia."

...

Hei, kamu yang mampir! Istiqomah yee awokawok

Semoga menyukai karya saya ini dengan sepenuh hati, dukungannya juga ya^^ jangan hanya mampir, lalu kembali pergi

Tapi kalo gak sreg menurut kalian, silahkan meninggalkan lapakku ini. Semoga tetap sehat!^^

Voment-nya jika berkenan xixi


Sebelum itu, mari perkenalan dengan visual di cerita ini!

Sebelum itu, mari perkenalan dengan visual di cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayla Priskalea

–..“Remain being a cool woman and do not care about anyone, because sometimes if we step into being a good person, people actually take advantage of it in an inhuman way.”

Daniel Asher

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel Asher

“Namanya juga manusia, tidak pernah luput dari kesalahan.”

Bogor, 17 Maret 2021
NIA

ASHER: LOVE MISTAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang