...
"Ah, shit!" lenguh Asher yang baru bangun dari tidurnya, mengucek mata sejenak lalu menggeliat bak bayi baru baru selesai mandi.
"Gara-gara si Levi nyuruh minum dua botol, gue malah tepar di sini, untung sebelahan gedungnya. Awas aja kalo ketemu, gue patahin tuh batang," sungut Asher menggaruk kulit kepalanya yang terasa gatal.
Keningnya mengkerut ketika merasakan tubuhnya yang sedikit dingin, pikirnya sejak kapan ia membuka baju? Namun ... sudahlah, pasti teman-temannya yang setengah niat membuka bajunya. Tapi, kalau memang itu mereka, kenapa tidak tidur bersama saja? Bukankah setiap menginap dirinya serta mereka sampai berebut tempat tidur?
Malas memikirkan hal yang tidak berguna, Asher hendak turun ranjang. Akan tetapi, ia merasa ada yang mengganjal. Pelan-pelan membuka selimutnya karena merasakan di area kaki sedikit lengket.
Tidak usah dibayangkan bagaimana raut wajah Asher saat ini, yang tadinya santai kini terkejut bukan main melihat kakinya yang tanpa mengenakan celana. Tubuhnya telanjang, benar-benar telanjang, tidak memakai satu helai benang pun.
Asher kelimpungan sendiri, kemudian beralih pada sisi ranjangnya yang di sana terdapat seorang wanita sedang tertidur pulas. Memejam sejenak, Asher membatin, "Mati gue."
Terus memukul kepala berharap ini semua hanya sebuah mimpi, sayangnya sekuat tenaga Asher mencubit dirinya sendiri, tidak ada perubahan apa pun. Contohnya terbangun dari bunga tidur yang mengerikan.
"Gue abis jebolin cewek? Kok gak kerasa yah?" Asher menguap. "Kenapa ngelakuinnya gak pas sadar aja sih, kalo kayak gini kan gak mantep."
Sedikit Asher mencondongkan tubuhnya guna melihat siapa yang ia tiduri semalam.
"Anjeng, puja kerang ajaib! Hayla? Dia cewek yang kemarin dapet medali emas di perlombaan renang tingkat provinsi, kan?"
"Cewek indie nih keknya, aduh diliat-liat badannya aduhai banget. Malem tadi dia ngedesah gak yah? Ayo inget-inget Ser, kali aja gue genj—"
"Goblok sia Asher mikirnya yang kotor-kotor, dimarahin ku si papa baru tau."
Susah payah Asher menggapai celana bahannya yang tergeletak tak jauh dari ranjang, memakainya dengan benar lalu berdiri seraya menatap Hayla yang masih betah terlelap.
"Kalo si papa tau bisa berabe ini mah, yang ada gue disuruh bikin kk baru. Mana asek-aseknya di apartemen gue lagi." Asher mengetukkan telunjuknya ke dagu, memikirkan berbagai hal yang tidak seharusnya ia pikirkan di usinya yang masih kurang dari 18 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHER: LOVE MISTAKES
General FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA-!!! ... Sequel Grow Up || bisa dibaca terpisah Awalnya acara perpisahan SMA kala itu berjalan lancar sesuai harapan yang Hayla bayangkan, akan tetapi ketika waktunya pulang Hayla dikejutkan oleh Asher yang tiba-tiba menarikn...