STORE

4.8K 101 0
                                    

Kamu mengerenyit setelah menyedot minuman berwarna hitam pekat yang rasa pahitnya kini menempel di mulut dan tenggorokan,sejak awal pesan kamu sudah menyesali yang terjadi.

Ini semua karena kalah main tebakan dengan temanmu yang sekarang tertawa puas,kamu menjulurkan lidah.

"Jelek"

Temanmu meledek,masa bodoh dengan raut wajahmu saat ini yang jelas kamu merasa getir.

"Pahit"

"Apa yang di pesannya?"

Kamu menyerobot minuman warna pink meminumnya sampai setengah,bernafas baru menjawab.

"Americano,less ice dan triple shot..triple"

Tawa temanmu semakin menjadi,dia puas melihatmu menderita.dari sekian banyak permainan yang kamu lakukan selama ini,hari ini benar-benar sial untukmu.

"Sumpah!pahit!hhh"

Kamu menggeram,temanmu menyodorkan gelas yang isinya masih cukup penuh itu.

"Habiskan"

"No.."

"Janjinya apa tadi?"

"Aku akan melakukan apa saja,tapi jangan paksa aku menghabiskan minuman tidak manusiawi itu..please"

Kamu menangkupkan dua tanganmu,memohon dan berharap temanmu ini kasihan.satu sruputan saja pahitnya seperti ini,meminum semuanya sama dengan menyuruhmu muntah di depan umum.

"No"

"Please"

Pertemanan kalian sebenarnya tidak mengenal apa itu ampun,kamu tau ini hanya sepersekian persen kemungkinannya berhasil saat memohon.

"Please..please"

"Oke,coba duduk di pangkuan cowo itu"

Kamu menoleh,di meja yang tidak jauh dari tempatmu duduk ada delapan cowo yang sedang berkumpul dan mengobrol sambil tertawa.

"Yang mana?"

"Yang..pakai jaket hitam"

"Ada tiga,yang mana?"

Temanmu ini selalu spesifik,salah pilih orang cuma membuatmu mempermalukan diri sendiri lebih dari satu kali.

"Pilih saja,yang seleramu"

Temanmu menyahut sambil tertawa,kamu menyiapkan diri dan berdiri.

"Cuma duduk kan?"

"Iya,di pangku"

"Oke"

Kamu berbalik,jalan ke arah sana sambil memikirkan teknik apa yang bisa di pakai.sayangnya tidak ada satu ide pun,kecuali sebuah kegilaan.

Sudah tanggung juga,lakukan saja semaunya.kamu memilih yang paling pinggir,kebetulan duduknya lebih mundur daripada yang lain.

"Sayang"

Kamu memanggilnya,memeluk leher dan duduk di pahanya.suasana yang tadinya ramai langsung hening,mereka semua menatapmu tidak terkecuali cowo yang kamu pilih.

"Kenapa?"

"Siapa?"

Cowo itu menatapmu,kamu balas menatapnya.

"Lupa?"

Bibirmu mengerucut,melepaskan dua tangan dari lehernya dan berdiri.

"Oke!jangan cari aku lagi!"

Meninggalkan mereka,kamu memejamkan mata rapat-rapat dan wajahmu merah karena malu.kamu berjalan ke arah pintu,keluar dari cafe dan menghentakan kaki.

Bangchan & Me 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang