His Brother ( 6 )

1.8K 46 0
                                    

Sejak Hyunjin muncul di hidupmu,kamu merasa tidak siap menghadapi hari baru.andai bisa menghentikan waktu,itu lah yang kamu lakukan supaya merasa tenang.

Kamu melamun menatap langit-langit kamar,entah apa salahmu sampai Hyunjin selalu melecehkanmu.persetanlah dengan milik Bangchan juga miliknya,kamu itu manusia bukan barang.

Air matamu menggenang,kamu menatap Bangchan yang masih tidur di sebelahmu.apa harus meninggalkan dia supaya kamu bisa hidup senormal biasanya?lalu bagaimana dengan perasaan kalian?

Kamu sangat mencintai Bangchan,begitu juga sebaliknya.air matamu menetes,tidak terbayang bagaimana kalau harus melepas hubungan yang baik-baik saja ini.

**

"Kenapa tidak di makan?"tanya Bangchan.

Bangchan menatapmu,dia membuatkan omlet keju untuk sarapan pagi ini.

"Em..makan"

Bangchan menatapmu,dia tersenyum.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"tanya Bangchan.

"Tidak"

"Benar?"tanya Bangchan.

"Hmm"

Bangchan mengusap kepalamu,berdiri dan kembali ke depan laptopnya.kamu menatapnya,dulu tidak begini.rasa bersalah muncul dari dasar hatimu,air mata itu menggenang lagi.

"Hiks"

Bangchan menoleh,kamu menghapus air matamu.

"Apa aku mendengar sesuatu?"tanya Bangchan.

"Hm?apa?"

Bangchan mengangguk,dia kembali mengurus hal yang ada di laptopnya.

--

Ini demi kebaikan kalian berdua,kamu kabur dari apartemen saat Bangchan pergi bertemu klien dan membodohi penjaga yang di suruh melindungimu.

Membawa satu koper besar,kamu pergi ke bandara dan mau pergi ke Negara yang lain.

Perjalananmu di iringi air mata,kamu merasa sedih dan mungkin akan berulang kali menyesali keputusan yang kamu ambil sepihak ini.

Bagaimanapun caramu mensugesti sendiri kalau ini demi ketenangan dirimu,demi karir Bangchan yang lebih baik dan ketentraman keluarga Bangchan tetap saja hatimu terasa sakit.

Kamu menutup wajahmu dengan dua tangan,taksi yang kamu naiki mengerem mendadak.kamu terdorong maju,dua tanganmu turun dan kamu menatap sekeliling.

Tiga orang memakai topeng dan pakaian serba hitam berdiri di depan taksi,mengetuk jendela kaca sebelah supir dengan kayu panjang.

"Buka pintunya atau ku pecahkan kepalamu"

Supir taksi ketakutan,kamu pun gemetaran dan panik.

"Buka!cepat!"

Kunci pintu terbuka,pintu di sebelahmu di buka dan kamu di tarik keluar.

"Ambil..ambil semua barangku tapi"

Hidung dan mulutmu di bekap,semuanya langsung terasa gelap.

**

Kamu terbangun dalam keadaan berbaring,tangan dan kakimu terikat.ruangan tempatmu berada minim cahaya,hanya ada satu lampu kecil warna kuning yang redup.

"Mmhh..mmmmpppp"

Mulutmu di sumpal kain,kamu bergerak berusaha melepaskan diri dari ikatan.

"Mmppp..mmmm"

Bangchan & Me 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang