Sejak semalam kamu memikirkan satu hal yang paling berani yang akan kamu lakukan hari ini,rasa rindu menggebu yang di batas tembok juga pagar yang tinggi membuatmu berfikir keras untuk satu hal.
Membulatkan tekadmu sambil mandi,kamu mengepalkan tangan dan meyakini keputusan dengan segenap hatimu.
Selesai mandi dan ganti pakaian kamu keluar dan mencari tempat potong rambut paling dekat dari tempat tinggalmu,kamu masuk dan seorang perempuan menyapamu.
"Selamat datang"
Kamu tersenyum menyahut sapaan ramah itu.
"Aku mau potong rambut"
"Sudah ada modelnya?atau bagaimana?"
Kamu mengambil ponselmu dari saku jaket,membuka kunci layarnya dan menunjukan sebuah foto.
Perempuan itu menatapmu,dia cukup kaget melihat model rambut yang kamu pilih.
"Apa kau yakin?"
Kamu mengangguk,duduk di salah satu kursi dan memejamkan matamu.
'Ya Tuhan,tolong restui niatku ini'
"Ini terlalu pendek bukan?"
Model rambut yang kamu pilih menyerupai potongan rambut laki-laki,sangat pendek.
"Iya,aku yakin tolong di buat semirip mungkin ya"
"Baik kalau begitu"
Perempuan itu memakaikan sejenis taplak untuk tubuh bagian depanmu,menyiapkan mesin potong rambut dan juga sisir.
Pertama dia menyisir rambutmu yang saat ini sebatas siku tanganmu,menjepitnya beberapa bagian dan mulai menyalakan mesin potong rambut.
Dengan cekatan perempuan itu memotong rambutmu dari belakang ke depan,helaian rambut hitam milikmu berjatuhan dan memenuhi lantai berwarna maroon.
Kamu hanya menatap lurus ke depan,menatap dirimu sendiri dan mecoba membuang goyahnya hatimu.
Berulang kali kami berkata pada diri sendiri 'ini yang terbaik'.
Tidak lebih dari setengah jam model rambut yang kamu ingini sudah terbentuk,untu pertama kali dalam hidupmu 'mahkota' mu sependek ini.
Ada rasa enteng dan aneh,sedikit rasa tidak nyaman juga muncul dari dasar hatimu.
Bohong kalau tidak ada penyesalan,perempuan mana yang rela memotong salah satu sumber kecantikannya sejauh ini.
"Bagaimana?"
Kamu mengangguk,meraba rambutmu sendiri dan tersenyum.
"Aku suka"
**
Tentunya kamu melakukan ini untuk sebuah alasan,sepulangnya kamu ke rumah dua tas pakaian yang setengahnya sudah terisi menunggumu.
Kamu sedikit bingung harus mengemas apalagi,menatap deretan pakaian di dalam lemari lalu mengambil beberapa helai pakaian dan di masukan.
"Hah"
Kamu menatap jam dinding di tembok kamarmu,bergegas mengemasi barangmu dan menenteng dua tas pakaian itu.
**
Berjalan cukup jauh menuju sebuah tempat,akhirnya kamu berhenti di depan pagar.
"Ada yang bisa di bantu?"
Seorang Paman yang sedang duduk dan merokok mendekatimu,kamu tersenyum.
"Saya murid baru di sekolah ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangchan & Me 🔞
Short Storycerita pendek tentang kamu dan Bangchan note. tidak semuanya 🔞 15 juni #53 me 17 #19 nc