Dress ( 4 )

1.5K 24 0
                                    

Malam berlalu sangat cepat,matahari sudah berporos dan menyorot ke arah kamar.

Berkasan cahaya menerobos dari celah korden,Bangchan terbangun dan menatapku yang tidur berbantalkan lengannya.

"New day baby..wake up"bisik Bangchan.

Dia mengecupi lenganku,aku menarik selimut dan menyelemuti diriku sampai setengah wajah.

"Baby..kita harus membereskan rumah dan menjemput (child name)"kata Bangchan.

Dia menarik selimutku sampai batas pinggang,mencubit lenganku dengan hisapan bibirnya.

"Mm"

"Buka matamu..banyak hal yang harus kita kerjakan"kata Bangchan.

Kami saling membantu setiap hari minggu,aku membereskan barang dan dia mengatur tanaman tapi aku masih mengantuk.

"Baby"panggil Bangchan.

Dia menarik tubuhku,aku terlentang di kasur kami.

Menaikan kaosku dan menghisap nipleku,aku nengerang karena gigitannya.

"Engghh..sayang.."

"Bangun"kata Bangchan.

Dia menghisap nipleku dengan ujung bibirnya,di jepit di sela bibirnya dan di mainkan ke kanan ke kiri.

"Bangchan.."

"Kita janji jemput (child name) jam sembilan..bangun"kata Bangchan.

"Ini jam berapa?kau selalu memaksaku bangun pagi"

"Jam..enam lebih"kata Bangchan.

"Masih lama"

"Kau mau bangun atau.."kata Bangchan.

Dia meremas gundukan kenyalku,berbisik di telingaku.

"Kita titipkan (child name) satu malam lagi?"bisik Bangchan.

Tangannya mengusap bawah perutku lalu masuk ke dalam celanaku,sontak aku terbangun.

"Iya..aku bangun sekarang"

**

(Child name) yang sedang bermain dengan sepupunya berlari saat melihat kami,Bangchan menangkap dan menggendongnya.

"Papi..Mami"

(Child name) mencium pipiku dan Bangchan bergantian,saat menikah kami sengaja tinggal di rumah sederhana dan tidak menyewa Pelayan bahkan kami tidak menyewa Baby sitter.

Alasan awalnya adalah Bangchan yang sering berkeliling rumah tanpa pakaian dan aku yang memutuskan untuk mengurus rumah sendiri,alasan selanjutnya adalah belun terlalu perlu entah kalau kami punya anak lebih dari satu.

"Kalian sudah datang"

Mertuaku menyapa kami,Orang Tua Bangchan sangat baik padakku.

Aku merasa mereka bukan Mertua tapi Orang Tuaku sendiri.

**

Kami di tahan untuk makan siang sama-sama baru boleh pulang,(child name) tertidur di kursi belakang.

Aku menggendongnya dan membawanya masuk ke rumah,ku letakan dia di kamarnya lalu melepas sepatunya.

Memang sudah jam nya dia tidur siang,dia selalu tidur jam satu sampai jam tiga atau setengah empat sore.

Menyelimutinya dengan selimut tipis lalu ku tinggal,Bangchan keluar dari dapur membawa satu botol air es.

"Mau"

Aku mendekatinya,dia menempelkan permukaan botolnya di bibirku.

"Ih"

Aku mencubit lengannya,dia membuka botol dan memberiku minum dari botol itu.

Bangchan & Me 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang