Brukk
"Kalo jalan yang liat dong, punya mata gak sih!" bentak seorang gadis ketika seseorang menabraknya, mata gadis itu terlihat nyalang membuat siapapun tidak berani untuk menatapnya.
"Ma-maaf kak, gak sengaja," ujar pelaku menunduk ketakutan.
"Tatap kalo orang lagi ngomong!'' bentaknya lagi.
"Udah dong Leya ini tuh masih pagi. Emosian aja bawaannya."
Gadis yang dipanggil Leya itu langsung tersadar saat seorang gadis yang tak lain kakaknya sendiri menegurnya.
"Lain kali jalan liat-liat, pergi sana!"
Usirnya, sang pelaku tersebut segera berlari ketakutan meninggalkan gadis itu.
"Apa liat-liat, bubar sana!"
Seketika kerumunan tersebut langsung bubar. Mereka tidak ingin terlibat dalam masalah. Secara banyak rumor yang beredar tentang si pembuat onar nomor satu di sekolah. Seorang gadis yang hobinya bolos, telat, jarang mengerjakan pr, selalu melanggar aturan, suka menindas, dan juga player, oh jangan lupakan kebodohannya. Siapa lagi kalau bukan 'Leya Aludra Wijaya.' Gadis dengan reputasi paling buruk yang selalu menjadi langganan guru BK tetapi masih belum dikeluarkan dari sekolah. Tentu saja karena dia adalah cucu dari pemilik yayasan tersebut.
Bukan semata karena ia cucu dari pemilik yayasan Leya tidak dikeluarkan dari sekolah, tetapi memang karena dia tidak pernah melakukan kesalahan yang besar sehingga harus dikeluarkan dari sekolah, untuk pemanggilan orang tua, jangan tanyakan lagi, orang tua Leya bahkan sudah bosan dan malu karena kelakuannya. Berbeda dengan 'Laura putri Wijaya' yang tak lain adalah kakak dari Leya, dia pintar, disiplin, ramah, serta sopan, sangat berbanding terbalik dengan sang adik yang berbeda satu tahun di bawahnya.
"pulang nanti lo gak usah nungguin, gue ada urusan nanti," ujar Leya mengingatkan sang kakak.
"Siapa juga yang mau nungguin," balas Laura acuh.
"Takut aja bikin kakak gue yang cantik khawatir !" teriak Leya sambil terkekeh, bisa dipastikan Laura sangat kesal mendengar teriakan tersebut.
Sesampainya di kelas, Leya segera duduk di bangkunya, tak lupa dengan kaki yang dinaikan ke atas meja.
"Tumben lo gak telat," ujar pria di depannya.
"Mobil gue rusak, jadi terpaksa numpang kak Laura," sahut Leya malas.
Memang benar, jika bukan karena mobilnya yang bermasalah, Leya tidak akan pergi sekolah sepagi ini bersama kakaknya. Bisa dipastikan, ia masih tidur-tiduran di ranjang empuknya itu.
"Ngomong-ngomong Mira mana?" tanya Leya saat tidak menemukan sosok yang dicari.
"Bentar lagi juga nyampe," balas pria itu yang bernama Didi. Tak lama kemudian orang yang dibicarakan itu pun datang.
"Mimpi apa gue liat Leya sepagi ini," ujar Mira yang baru datang.
"B aja kali,’’ balas Leya.
Mira dengan Didi duduk bersebelahan di depan Leya, sementara gadis itu duduk sendiri karena memang dia yang meminta, katanya biar bisa tidur dengan leluasa.
"Eh, gue dengar lo putus sama Rama, ya?" tanya Mira penasaran.
"Memang, bosan gue sama dia,’’ jawab Leya santai.
"Lo tu, ya emang gak bosan apa gonta-ganti pacar mulu,’’ sahut Didi.
“Gini-gini tu, gue juga sambil nyari mana yang pantas buat jadi pendamping gue nanti. Anggap aja lagi seleksi,’’ ucap Leya yang disetujui langsung oleh Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Leya
Teen FictionUpdate 22 Juli 2021 #Fiksi Remaja Alfin tidak menyangka jika gadis seperti Leya memiliki reputasi paling buruk di sekolah. Gadis itu bahkan tidak peduli statusnya sebagai cucu dari pemilik yayasan SMA Taruna Wijaya. Rumor akan Leya selalu menjadi ba...