9. Leya vs Jessi

37 6 0
                                    


Suasana kafe cukup ramai pada malam Minggu, kebanyakan diisi oleh para remaja yang ingin menghabiskan malam mingguan dengan pacar atau sekedar kumpul bersama seperti Leya saat ini. Mereka bertiga menghabiskan malam Minggu seperti biasanya, bergurau, berdebat bahkan terkadang melakukan pertengkaran kecil.

"Eh, itu bukannya Alfin sama kakak lo?" tanya Mira menunjuk dua remaja yang baru saja memasuki kafe.

"Udah janjian mereka, sebagai ganti karena Alfin gak jadi nganterin Laura pulang," jawab Leya.

"Benar-benar lo ya, ngerusak hubungan orang aja," sahut Mira.

"Mereka gak ada hubungan apa-apa kok, lagi pula Alfin, kan calon masa depan gue," balas Leya.

"Ck, lo tu sebenarnya benaran suka atau gak sih sama Alfin," sahut Mira namun diabaikan oleh Leya.

"Leya!" Gadis itu menoleh saat namanya dipanggil, ternyata ada tiga pria yang sedang menghampiri mereka.

"Aldo," tebak gadis itu.

"Benar, kita boleh gabung gak?" tanya Aldo.

"Boleh, boleh."

"Oh ya, kenalin teman gue. Mira sama Didi," ucap Leya memperkenalkan kedua temannya.

"Salam kenal." Balas Mira dan Didi.

"Gue Aldo, dan ini Angga sama Moran."

"Oh ya, Aldo ini yang pernah gue ceritain waktu itu loh," ujar Leya.

"Ahh, yang lo tolongin itu," sahut Mira.

"Mereka juga anak klub motor?" tanya Leya pada Aldo.

"Klub motor," guman Mira.

"Kita punya klub motor, rata-rata anak SMA Garuda semua," balas Aldo.

"Ada berapa orang anggotanya?" tanya Mira.

"Gak banyak, sekitar dua puluh tujuh orang," jawab Angga.

"Klub kalian ngapain aja, apa kalian juga sering ngikuti balap ilegal?" tanya Didi.

"Kita memang sering ikut balapan ilegal, tapi hasil dari menang kalahnya kita sumbangin untuk hal yang berguna, kok. Dan juga, kita lebih sering ngadain pertandingan sendiri," jawab Aldo.

"Kita bentuk klub ini bertujuan untuk membantu orang lain, bukan sekedar sok keren dan mamerin kemampuan kita secara cuma-cuma. Kita juga akan tanggung jawab jika terjadi sesuatu yang buruk," lanjut Moran.

"Bagus kalau gitu, lebih baik berguna bagi orang lain daripada membuat masalah doang," sahut Didi.

"Ngomong-ngomong, dari ceritanya Aldo, lo jago berantem," ujar Moran.

"Jagonya dia itu. Maklum preman sekolah," sahut Mira menyenggol Leya.

"Tapi, gue pernah dengar gosip tentang lo di sekolah. Katanya lo itu suka nindas orang, playgirl, pembuat onar, pokoknya reputasi lo buruk banget deh," ucap Angga.

"Serius gue setenar itu, mending yang dibicarain yang bagus-bagus, ini malah keburukannya," sahut Leya.

"Lo dengar dari siapa?" tanya Didi.

"Gue pernah dengar Alex cerita," jawab Angga.

"Alex, kok gue kayak familiar gitu ya dengarnya," guman Leya.

"Mantan pacar lo, gue baru ingat kalo dia juga sekolah di sana," sahut Mira.

"Lo pernah pacaran sama Alex?" tanya Aldo.

"Pacar dia mah ada dimana-mana," balas Didi.

"Tapi wajar dong banyak cowok yang ngincar lo, secara lo itu cantik. Tapi sayang gue gak tertarik karena gue udah punya pacar," ujar Aldo.

Rumor LeyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang