30. MENJELANG UJIAN

27 4 0
                                    

"Pulang," ajak Alfin.

Leya masih tidak menjawab perkataan Alfin, gadis itu masih mendiaminya semenjak meninggalkan Alfin di taman.

"Jangan diam terus dong," bujuk Alfin namun tetap tidak berhasil.

"Gue pulang sama Mira aja," sahut Leya datar.

"Leya!" panggil Alfin serius.

Jika sudah seperti itu, mau tidak mau Leya harus menurutinya. Dengan kesal Leya berjalan lebih dulu kembali meninggalkan Alfin. Sementara Alfin, hanya tersenyum kecil melihat Leya yang sedang merajuk.

Selama dalam perjalanan pulang, Leya masih tetap tidak bersuara membuat Alfin bingung harus bagaimana lagi membujuknya.

"Ini bukan jalan pulang," ujar Leya saat melihat Alfin melewati persimpangan jalan menuju komplek mereka.

"Siapa bilang mau pulang," jawab Alfin.

Leya kembali diam tidak tahu harus berkata apa. Tak lama kemudian, Alfin menghentikan motornya di sebuah perkebunan.

"Ayo," ajak Alfin, Leya hanya mengikuti Alfin tanpa tahu kemana tujuan mereka.

"Wahh!"

Leya ter-pekik kagum saat melihat berbagai jenis bunga yang ditanam dan dirawat dengan baik, beberapa hamparan bunga mawar tertanam indah di perkebunan itu.

"Suka?" tanya Alfin. Leya mengangguk antusias menanggapi perkataan Alfin.

"Gue sengaja ngajak lo ke perkebunan ini. Kebetulan pemiliknya teman papa gue," jelas Alfin tentang tujuannya.

"Untuk apa. Bukannya gak mau ngajak gue jalan," tanya Leya pura-pura merajuk.

"Jadi gak suka nih diajak jalan," balas Alfin.

"Siapa bilang. Lagian siapa yang nolak duluan tadi," sahut Leya.

"Udah, yuk."

Leya mengikuti Alfin melihat-lihat kebun bunga tersebut. Berbagai macam bunga ada di kebun itu. Leya sangat menikmati pemandangan juga udara segar dari perkebunan tersebut membuatnya merasa sangat nyaman.

"Duduk sini," ujar Alfin.

Leya kembali disuguhkan pemandangan indah saat di depannya terdapat sebuah danau kecil yang dikelilingi beberapa bunga.

"Wahh, sangat indah," guman Leya.

"Gue suka banget."

"Jadi, gak marah lagi kan sama gue," tanya Alfin.

"Hmm, kali ini bisa dimanfaatkan," kekeh Leya. Alfin hanya tersenyum melihat tingkah gadis itu.

"Gue ada sesuatu buat lo," ujar Alfin sambil merogoh tasnya.

"Masih ada hadiah!" ucap Leya semangat.

"Hmm, lo senang," sindir Alfin, Leya hanya tersenyum kecil. Alfin mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tasnya.

"Apa ini," tanya Leya semakin penasaran.

Alfin membuka kotak tersebut dan mengeluarkan sebuah gantungan kunci di dalamnya. Gantungan kunci tersebut merupakan kerajinan tangan yang Alfin buat sendiri. Gantungan tersebut berbentuk bintang dan terukir nama Leya di sana, sementara di sisi baliknya Alfin mengukir pola libra yang merupakan zodiak Leya dan beberapa ukiran lainnya yang dibuat khusus oleh Alfin.

"Beli dimana?" tanya Leya.

"Gue bikin sendiri kali," jawab Alfin kesal saat Leya mengatakan Alfin membelinya.

"Hehe, mana gue tau," sahut Leya.

"Ini hadiah karena lo sudah berusaha keras belajarnya. Dua hari lagi ujian, gue harap lo bisa berikan yang terbaik dari semua usaha lo," ujar Alfin.

Rumor LeyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang