Langkah Alara terhenti, tidak sopan sekali mobil Alphard ini berhenti tepat dihadapannya?! tunggu. Emangnya Alara siapa?
Kicep. Alara menelan ludah begitu lelaki seusianya turun bersama.. Sean?
Pagi ini membuatnya bersemangat, duo kembar saja belum berangkat. Alara memilih untuk berangkat lebih dulu menaikki kereta umum. Syok? tentu saja seorang Renniel syok melihat adiknya beringkah bak murid rajin, 'kesambet' katanya. Padahal Alara baik - baik saja, justru lebih bersemangat hari ini.
"Thank's bro!" Sean tersenyum sumringah, sadar Alara tepat disisi kirinya sedang berdiri mematung, menatap heran, "eh Alara."
"Alara?" cowok jangkung disamping Sean ikut menoleh, ia justru terpaku sesaat begitu manik keduanya saling bertaut.
"Kenalin ini anak seangkatan, tapi beda kelas sama kita. Namanya Joe Zhang I," ucap Sean memperkenalkan. Joe, cowok jangkung berkulit putih keturunan China yang tentunya masih satu Squad dengan Sean. Joe memiliki paras menawan yang disukai oleh para perempuan RPS terutama perempuan yang tergila - gila oleh korean boy. "Mukanya emang koreanable, tapi dia Chinese, Ra."
Alara mengedipkan matanya, tersadar.
Sesaat lalu Alara menatapnya lama, ketampanan Joe memang tidak diragukan lagi. Ditambah paras baby face yang membuatnya terlihat semakin.. manis?
Joe mengulurkan tangan kanannya, "Gue Joe, pake e. Tapi kalo emang ga nyaman, lo bisa panggil pake y."
"Kinder-joy," ledek Sean. Dihadiahi tabok-kan kecil dari Joe.
Alara balas mengulurkan tangan, ia terkekeh. "Halo kinder-joy, gue Alara."
Sean terbahak, begitu pula Alara yang tertawa dengan suringan hangat diakhir gelak tawanya. Membuat Joe tak bersuara, ia membelalakan kedua matanya tak percaya.
"Lo.. bidadari ya?"
Merah.
Kedua pipi Alara dibuat Merah merona hingga satu jam setelahnya, masih saja terngiang di isi kepalanya.
Bella yang nampak prihatin meletakkan punggung tangannya diatas dahi Alara, "padahal ga panas."
"Gue ga sakit ih."
Bella terkekeh geli, melirik Sean sesaat yang sedari tadi tersenyum meledek menatap Alara tiada henti. "Sean udah cerita ke gue, itu tandanya lo kesengsem!"
River yang fokus dengan handphone baru miliknya seolah 'memasang' telinga seketika.
"Ga mungkin, baru aja kenalan!" ketus Alara, berusaha menahan senyum.
"Lo baru pernah jatuh cinta ya? keliatan polos banget tau," tawa Bella setelahnya. "Tipe cowok lo emang yang se-goodlooking dia, ya?"
Alara menggeleng, "gue emang suka modelan kayak dia. Tapi gue belum tau dalemnya, kalau dia.."
"..baik."
River berpikir, ia bergumam dalam hati. River cowok baik. Pasti Alara membicarakan dirinya!
"..perhatian."
Tanpa sadar senyuman tipis itu muncul, River tambah percaya diri kalau ialah yang dibicarakan.
"...bukan perokok, itu ga penting sih. Yang paling penting-"
River melirik. Alara nampak tersenyum lebar, manis sekali. River dibuat terpana sesaat, hampir saja ia ikut tersenyum melihatnya. Namun senyumnya pudar, perkataan mama kemarin membuatnya tersadar. River kembali fokus pada handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R I V E R [ END ✓ ]
Подростковая литература"Dia mencintaiku tanpa sengaja, aku menyayanginya secara tiba - tiba." ⚠🚫DILARANG KERAS PLAGIAT🚫⚠ Merupakan sebuah karya fiksi berbalut kisah cinta dan komedi dengan konflik yang menyayat hati. e n j o y m y s t o r y -❗❗ ----❃°•°❀°•°❃---- 🔺So...
![R I V E R [ END ✓ ]](https://img.wattpad.com/cover/272349595-64-k444319.jpg)