dua puluh enam

73 28 0
                                    

Semenak hari itu, hubungan Renniel kian membaik bahkan lebih dekat dengan Celina. Semenjak hari itu pula, hubungan Alara dengan River menjadi sorotan bagi siswa - siswi RPS.

River yang nampak semakin ceria dengan senyuman yang tak pernah hadir sebelumnya, dan Alara yang tak pernah lagi menunjukkan ekspresi seolah muak pada River. Alara yang semakin terlihat kedekatannya dengan River itu justru membuat Joe  dengan perasaannya sendiri.


Apa ini yang dinamakan terlambat jatuh cinta?

Tapi Joe bahkan tak tahu apa dirinya menaruh hati pada seorang Alara yang kini mungkin sudah tak lagi memperjuangkannya.

Lalu Iaros..

"Mereka pacaran?"

Dirga menoleh, "iya kali. Gosipnya sih gitu."

Padahal tidak, hampir seluruh siswi RPS mengetahui syarat kandidat pacar River ialah dapat membuat River sendiri menangis karenanya. Alara sama sekali belum memenuhi syarat, tapi kedekatan mereka seakan amat sangat mesra.

Hari demi hari, Alara selalu datang paling awal. menaruh satu box makan siang yang berbeda setiap harinya pada laci River. Dibalik itu, Maureen yang menyuruhnya.

River bersyukur Alara yang cuek kini berubah peduli. Sementara rasa penasaran Alara kian mereda, kenal lebih dekat dengan River itu..

Alara melirik, menatap sisi wajah si cowok yang fokus pada handphone nya. lalu melanjutkan ucapan dalam batinnya.

..anugerah.

"Jual handphone aja kali, ya?" River menghela napas berat, "masih mulus juga. Pasti lumayan."

Alara bersandar punggung River. Di sisi lapangan basket keduanya mengistirahatkan tubuh masing - masing, bersandar punggung masing - masing pula. Suasana pulang sekolah yang damai, kalau saja tidak diperhatikan beberapa siswa yang masih belum pulang. Bukankah akan sempurna?

"River butuh apa?"

River tidak menjawab, ia justru berbalik. Meraih kepala Alara untuk didekapnya. Alara tersentak akan gerakan tiba - tiba River, menggelitikkan perut River hingga si empu terbahak, geli.

Tuh kan, mesra.

"Butuh lo," River menangkup kedua pipi Alara, mencubitnya pelan. "Doain gue dapet rezeki ya."

"Lo mau jual hp? serius tanya, lo perlu apa?"

"Mas kawin buat lo."

"Serius ih!"

River menghela napas, "kebutuhan pokok mama. Kemarin uang gajian abis, buat bayar renovasi rumah. Lo sendiri tau kan, atep rumah gue banyak yang bocor waktu ujan."

Alara diam saja.

Namun beberapa jam kemudian, setelah River pulang kerumah. Ia mendengar ketukan pintu, River membuka pintu rumahnya. Mendapati sekarung besar berisi beras, dan satu kardus yang tertutup tanpa perekat.

River membukanya, mendapati minyak, tepung, gula, garam, hingga telur lebih dari satu kilo.

Cowok itu sampai celingak - celinguk kebingungan. Apa ada acara amal mingguan? apa ada acara yang tak ia ketahui? apa mamanya memenangkan undian sembako gratis?

R I V E R [ END ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang