"Dia mencintaiku tanpa sengaja, aku menyayanginya secara tiba - tiba."
⚠🚫DILARANG KERAS PLAGIAT🚫⚠
Merupakan sebuah karya fiksi berbalut kisah cinta dan komedi dengan konflik yang menyayat hati.
e n j o y m y s t o r y -❗❗
----❃°•°❀°•°❃----
🔺So...
Iaros melepas jaketnya, hendak memakaikan pada tubuh mungil Alara sebelum Alara menolak. Alara masih saja membatasi diri dengan Iaros.
Alara berhenti melangkah, ini merepotkan. Hari minggu, waktunya hangout besama Leora, Bella, Sean, Joe, Putra, River, plus Iaros -Leora ikut, Iaros pun ikut- namun kesehatan Alara tak mendukung.
"Gue mending nunggu disini aja kali ya?" ucap Alara, "bayangin di ruang bioskop bersin gue ga bisa di kontrol."
Bella menatap sayu, "yah.. mau gimana lagi."
"Ruang bioskop dingin juga," timpal Leora.
"Biar gue temenin," ucap River dihadiahi anggukan Alara.
Loh? tumben, batin Joe. Begitu pula Bella. Alara yang tidak senggan bersama River seperti biasanya ini cukup menarik rasa penasaran keduanya.
Anehnya kini, entah mengapa Joe merasa sedikit merasakan apa yang sebelumnya ia rasakan ketika melihat Alara bersama Iaros.
Joe melirik, Iaros cemberut. Kelihatan sekali menyesal akibat telat mengucapkan kalimat yang sama dengan River.
Bucin semua kan jadinya.
Kira - kira begini ekspresi Iaros sekarang..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentu saja mampu membuat cewek di sekitar meleleh, namun lain dengan Alara. Alara yang masih menganggap Joe pangeran, namun mulai terpikat dengan River sang ksatria pengubah mood nya.
Ya... anggap saja seperti itu.
"Bro, gue masuk dulu," pamit Sean pada River sembari menepuk pundak si sahabat. Berbisik pelan, "pepet teross."
River nyengir.
Sementara Alara menghampiri kursi panjang dengan sandaran yang cukup membuatnya beristirahat sejenak. Alara menaikkan maskernya, menutupi batang hidung yang mulai memerah.
River mendekat, duduk disamping Alara. Pandangan River tak berhenti tertuju pada gadis disebelahnya. Gadis itu duduk bersandar, memeluk dirinya sendiri. River dibuat terheran - heran, mengapa Alara menerima ajakan Leora dan Bella tadi pagi? padahal keadaan fisiknya tidak baik - baik saja.
River meletakkan punggung tangannya pada dahi Alara.
"Lo demam."
Alara mengangguk pelan, dibalik masker gadis itu cemberut. Berbatin, 'udah gitu doang? peka dong!'