-Flashback on-
"Lo kemarin langsung anter pulang Alara?"
River mengangguk, kerumunan cewek di depannya membuat ia terkejut begitu memasuki ruang kelas.
"Dia kenapa?"
River menatap si penanya, "lo buta apa pikun? kemarin pingsan di lapangan."
"Lo kemarin ke rumah Alara?"
"Hm. Masa ke rumah gue," Heran. Pertanyaan mereka seolah hanya basa - basi.
Terlihat dari raut wajah mereka yang hanya curi pandang dengan sekedar bertanya pada River. Tidak hanya satu - dua orang. Hampir seluruhnya.
Kini Bella mendekat. "dia yang sakit, lo yang bolos."
"Gak boleh?"
"Gak jelas."
River duduk bersandar tembok sisi tempat ia duduk. Sean menghampiri, langsung mengajaknya bermain menggunakan handphone keduanya.
"Bell," panggil River tanpa melihat Bella. Matanya mulai fokus pada handphone.
"Hm?"
"Alara sakit - sakitan. Lo yang paling deket sama dia, kalo ada apa - apa lapor ke gue."
"Alara punya penyakit?!"
Satu kelas mendengarkan.
River mengangguk tanpa menoleh, "jadi jawabannya iya atau enggak?"
"Iya, Serahin aja ke gue."
-Flashback off-
"SOK JUAL MAHAL!"
BRAAKK! Alara didorong hingga menabrak beberapa meja dan kursi tak terpakai.
Setidaknya semenit yang lalu, Alara baru saja di tarik paksa oleh Celsi cs. Alara tentu bisa melawan Celsi, namun keberadaan dua cowok di belakang Celsi membuatnya seolah tak betenaga.
Dua cowok itu.. mungkin pacar baru Celsi? atau anak buah baru? ah peduli amat. Yang penting sekarang Alara berpikir keras bagaimana cara untuk kabur.
Salah satu anak buah perempuan Celsi mendekat. Menatap hina dari atas hingga bawah, "Geli banget gue liat cewek kayak dia."
"Pelakor sejak dini AHAHAHA!" Tawa Celsi, diikuti gelak tawa seluruhnya.
Alara memekik begitu Celsi mencengkeram erat kerah seragamnya, manik keduanya bertaut. Saling menatap tajam.
"Mau teriak? ga bakal ada yang denger lo. Percuma!"
Alara tahu itu, jelas tidak ada sepersenpun kemungkinan orang mendengarnya. Alara 'diseret' ke bagian atap RCS tepatnya tempat meja dan kursi tak terpakai disingkirkan. Apalagi River sudah ia buat syok, pasti River tidak sudi lagi menolongnya.
"Mau apa?!"
Celsi terkekeh, "mau lo jadi babu gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
R I V E R [ END ✓ ]
Teen Fiction"Dia mencintaiku tanpa sengaja, aku menyayanginya secara tiba - tiba." ⚠🚫DILARANG KERAS PLAGIAT🚫⚠ Merupakan sebuah karya fiksi berbalut kisah cinta dan komedi dengan konflik yang menyayat hati. e n j o y m y s t o r y -❗❗ ----❃°•°❀°•°❃---- 🔺So...