dua puluh lima

310 39 0
                                        

Celina Queentessa.
Beberapa tahun lalu, terkenal dengan sebutan 'Ratu Jalanan'. Raja nya ialah sang kakak sendiri. Masa SMA yang liar namun berubah pada akhir masa SMA.

Elios Marcellino Queentessa.
Sang kakak pergi, Celina meninggalkan dunia liar itu. Menutup dirinya, mengubah nasibnya. Kematian Elios membuat Celina belajar lebih giat. Ia tak mau mati mengenaskan seperti kakaknya.

Mengenaskan, dalam arti lain mati tanpa masa depan yang diimpikan hanya karena geng motor.
Celina memilih jurusan kedokteran, banyak yang menertawakan. Toh tidak ada yang tahu kalau si panglima geng motor memiliki otak yang cerdas. Namun tawa berubah terkesima suatu hari.

Hari dimana Celina meraih prestasi tertinggi, dimana ia benar - benar membuat kedua orang tua yang super sibuk itu menghentikan pekerjaannya sesaat. Celina berhasil.

Sosok seorang dokter yang dicintai banyak orang, dan seorang mantan panglima yang disegani banyak orang.

Bahkan beberapa orang yang membencinya masih mengungkit siapa dia di masa lalu.

Tidak apa.

Celina sama sekali tidak masalah..

Hanya saja ia tak ingin tragedi kakaknya diungkit. Karena setiap ia teringat, Celina merasa tak lagi memiliki seseorang yang benar - benar menyayanginya.

Papa mama? mereka justru lebih menyayangi reputasi dibanding sang anak. Terdengar seperti orang tua yang lebih terlihat seperti sampah.

Tidak berguna.

Itu sebabnya Celina harus sukses. Hingga kini, kehidupannya berubah. Apalagi setelah bertemu Renniel, satu - satunya orang yang memberi tatapan tulus setelah almarhum kakaknya.

Renniel lebih muda dari Celina, tapi usia tidak masalah bukan?

Celina ingin melindunginya, Celina ingin bertemu, ingin melihat tatapan itu lagi. Tatapan dimana ia bisa mengurangi rasa rindu pada kakaknya. Celina tidak ingin Renniel mati begitu saja.

"Nanti setiap minggu perbannya harus diganti. Minimal seminggu dua kali," ucap Celina.

Renniel tak menjawab, ia masih saja terpana.

"Kenapa?"

"Ekhem. Kamu.. wanita.. luar biasa."

Celina menahan senyum, "g-gimana ya?"

"Satu jam lalu kamu jadi sangar waktu ngelawan mereka, sekarang jadi dokter. Sebenernya kamu ini yang ga bisa apa?"

Celina terkekeh geli begitu mendengar kata sangar. Masa sih? dimata Renniel ia se-menyeramkan itu?

"Mungkin aku gak bisa milikin kamu.."

"Bisa!" Ucap Renniel antusias, spontan, dan tak diduga. Renniel saja kaget, ia menabok mulutnya sendiri, "keceplosan.."

"Aku lebih tua dari kamu loh."

"Mukanya lebih muda dari aku," cetus Renniel tak peduli. "Lagian fisik ga masalah, aku mandang orang dari sisi kemampuannya. Tapi kamu.. luar biasa."

Celina tergugu sesaat, Renniel yang akhirnya mengungkapkan itu justru membuatnya semakin yakin ada perasaan yang hadir.

"You're the most wonderfull woman in the wolrd who i never see before, Celina."

Kamu adalah wanita paling luar biasa didunia yang belum pernah Renniel lihat sebelumnya, begitu katanya. Begitu katanya?! Jantung Celina tidak baik - baik saja!

Padahal dia sendiri dokter, tapi tidak tahu kenapa detak jantungnya sendiri berdegup semakin kencang.

"Beberapa bulan lagi aku lulus, aku langsung kerja disaat abang lanjut kuliah.."

R I V E R [ END ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang