tiga puluh

89 26 2
                                    

Genap Tiga Puluh Chapter! Selamat membaca, wahai para pembaca setiaaaa (づ ̄ ³ ̄)づ

•••

-FLASHBACK ON-

"Iaros anak kuat."

Hanya itu? Hanya itu yang mama ucapkan?! Apa tidak ada permintaan maaf karena sudah berniat meninggalkan?

Harusnya Iaros kecil memberanikan diri untuk menjawab, tapi ia bahkan tidak memiliki keberanian sedikitpun. Iaros tidak pernah mengeluh, tidak pernah marah bahkan kecewa hingga akhir hayat sang mama.

Wanita yang terjun dari lantai sepuluh apartemen setelah dua tahun usai melahirkan anak ketiga. Gosip mulai beredar, anak yang terlahir tampan dan sempurna itu.. menjadi adik kedua Iaros Reygan.

Tapi mengapa harus lain ayah?

Banyak pertanyaan yang ingin Iaros tanyakan, tentang mengapa mama kabur dari rumah, mengapa mama berselingkuh, mengapa mama bercerai saat usia Iaros bahkan belum menginjak sepuluh tahun, mengapa mama meninggalkan Iaros dengan Leora begitu saja? Sebenarnya.. ini salah siapa? Bukannya mama yang memutuskan untuk pergi? Bukannya mama yang memutuskan untuk pindah lain hati? Apa mama itu jadi penyesalan terbesar mama?

Pertanyaan itu seakan menghantui malam Iaros, menjadi mimpi buruk Iaros hingga usianya beranjak remaja. Usia dua belas, sang ayah mengatakan bahwa seorang ibu dari kedua kakak beradik itu ditinggalkan begitu saja hanya karena perselingkuhan. Mengatakan bahwa.. ayah dari adik kedua Iaros ialah Valdeviesso.

"Pria itu sudah merebut apa yang ayah miliki, jadi seterusnya, Iaros bantu ayah merebut apa yang pria itu miliki."

Dimulai dari saat itu, dendam seorang Iaros Reygan baru saja bermula.

-FLASHBACK OFF-

"Ayo pergi."

Leora menurut, walau pandangan gadis itu masih tak beralih sari sorot tajam sang kakak.

Bella menarik tangan Leo, bergegas memasuki lift. Sesuai ucapan Alara di telepon beberapa saat lalu, untuk menghampirinya di lantai sekitar dua puluh. Keduanya mulai mencari dari lantai sembilan belas, lalu kembali melaju ke lantai dua puluh. Alara tidak ada disana.

Di antara itu, River menaiki tangga bersisian dengan Alara. Keduanya cepat - cepat menuju lantai paling atas gedung. Hingga dua menit lamanya, Alara mendengar suara berat Karyuel dari balik pintu besi. Membuat Alara berbisik pada River, memberitahu bahwa Karyuel sudah memulai 'permainannya'.

"Lo yakin Valdeviesso lebih baik? orang yang ngehamilin selingkuhannya lo bilang lebih baik?"
Karyuel lagi - lagi terbahak, psycho.

"Harusnya lo malu punya ayah kayak gitu, songong!"

"Cukup, Karyuel."

Dingin namun mencekam, nada khas yang dilontarkan seorang Valdeviesso itu tentu membuat Renniel tersentak kaget. Bagaimana bisa pria itu ada disini? Apa menggunakan sihir express? atau baru saja membeli jet pribadi? Yang jelas ini bukan mimpi.

"Itu suara papa.."

Alara berbisik dari balik pintu sambil terus menguping. Alara pun dibuat berpikiran sama dengan Renniel karena kedatangannya.

R I V E R [ END ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang