Chapter 31

1.5K 104 2
                                    

Vivian didorong sedemikian rupa oleh tangan pelayan yang bergegas dan ia secara impulsif menuju kamar Alexia.

Tepat pada saat Vivian mencoba memutar kenop pintu, ia segera mendengar suara hantaman dari luar pintu.

"Dia menipuku!"

Bersamaan dengan itu, selagi pintu terbuka, benda-benda yang dilempar Alexia terbang melewati Vivian sebelum potongan-potongan lain mengenainya sekaligus. Vivian cukup beruntung bisa lolos dari benda-benda itu yang kemudian jatuh ke lantai dan berguling.

"Dia telah merendahkan diri di hadapanku, namun sekarang dia berani menipuku seperti ini!"

Vivian yang terlalu akrab dengan temperamen Alexia yang marah, segera berlutut di hadapannya.

Sudah menjadi peran Vivian untuk menerima semua kemarahan Alexia dan seperti biasa, Vivian harus menjatuhkan diri dan bersandar di lantai tepat di depannya—seperti binatang berkaki empat.

"Nona, tolong ten ...."

"Diam!"

Vivian tidak bisa menghindari tendangan tiba-tiba yang datang. Begitulah ia dihancurkan oleh sepatu hak tinggi Alexia, erangan diam segera keluar dari mulut Vivian.

"Beraninya kau membuka mulut menjijikkanmu dan berbicara dengan suaraku? Tutup mulutmu! Kau yang hanya seorang pelayan — sebagai alat belaka — harus tahu tempatmu sendiri."

Kemarahan Alexia masih belum bisa diredakan meskipun faktanya ia telah mengalahkan Vivian—yang bahkan tidak bersalah—dan terus mengamuk lebih jauh.

"Ha! Orang rendahan itu cukup berani untuk membual tentang merayu Duke. Namun, dia sendiri tidak lebih dari seorang Duke tua dan jompo! Apa yang dia suka atau bahkan dia lihat dari pria kurus yang sudah bercerai itu, yang membuatnya menyimpan kisah cinta itu sendiri?"

Sebagian besar barang yang ada di tangan Alexia sudah terlempar ke lantai. Beberapa dari mereka bahkan terbang menuju Vivian yang tak tahu apa-apa, yang masih dalam posisi sujud.

"Ini menjengkelkan. Pernikahan dan cinta—segala sesuatu tentang ini hanyalah mengganggu!"

Alexia yang berteriak keras karena amarahnya yang tak tertahankan, akhirnya menginjak punggung Vivian.

Itu adalah tindakan yang tampaknya dilontarkan secara tidak adil kepada orang lain, tetapi tentu saja, Vivian bahkan tidak bisa bergerak sedikit pun.

"Kau! Kau telah melakukannya dengan sangat baik, bukan? Apa kau tertangkap?"

"Aku tidak tertangkap..."

"Apakah kau lupa perintahku untuk menutup mulutmu yang menyedihkan itu?"

"Eugh."

Aku hanya menjawab pertanyaanmu sendiri.

Pada akhirnya, tangan jahat Alexia terbang dengan ganas, memutar kepala Vivian dengan paksa.

Darah yang terasa sedikit amis mulai terbentuk tak terkendali di mulutnya yang ia telan bersamaan dengan erangannya yang menyakitkan.

"Kesalahan macam apa yang telah kau perbuat sampai Grand Duke tidak pernah membatalkan panggilannya, yaitu mengunjunginya setiap hari? Berkatmu, aku harus terus mendekatinya."

Selagi Alexia masih marah, tiba-tiba ada ketukan di pintu sebelum suara samar terdengar masuk.

"Nona. Nyonya memanggil anda."

"Apa? Tidak bisakah kau melihat bahwa aku sedang sibuk saat ini?"

"Namun, Nyonya hanya ingin tahu apakah Anda memiliki kunjungan yang baik untuk hari ini atau tidak ..."

"... Haaah."

Histeria Alexia akhirnya mereda setelah mendengar kata-kata itu dari pelayan. Napasnya yang terengah-engah karena keributan dari sebelumnya masih tertinggal, tetapi hanya dengan beberapa gerakan dan sentuhan, ia dengan cepat menjadi lebih rapi.

"Aku akan menemuinya. Katakan padanya untuk menunggu sebentar lagi. "

"Dimengerti, Nona."

Alexia menatap Vivian yang hampir jatuh ke lantai dengan tatapan menghina di matanya.

"Jadi, bagaimana hari ini? Ketahuilah bahwa jika kau berani berbohong kepadaku, itu akan menjadi hari kematianmu sendiri."

Hanya ketika Alexia sepertinya tidak bisa menahan diri untuk bertanya apa yang terjadi, Vivian membuka bibirnya sebagai tanggapan.

Terlepas dari ancaman pembunuhannya, Vivian masih tidak bisa memberi tahu Alexia tentang kebenarannya. Karena itu, ia dengan kasar mengarang cerita yang pada akhirnya membuat Alexia melengkungkan bibirnya sebagai tanggapan.

"Dia masih memanggilmu meskipun melakukan semua hal membosankan itu? Aku tidak bisa mengerti itu."

Ketika urusannya dengan Vivian akhirnya selesai, Alexia langsung menoleh dengan dingin.

"Seseorang, singkirkan dia sampai aku kembali."

The Monstrous Grand Duke's Fake LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang