The Monstrous Grand Duke's Fake Lady

74 - 75

---74---

"Woah... Sangat indah."

"Benar? Ini adalah keuntungan dari tempat ini—keindahannya tidak hilang sama sekali."

Bahu Vivian langsung menegang saat sebuah suara tiba-tiba dari sisinya. Ia dengan cepat menoleh, hanya untuk menemukan wajah yang sebenarnya tidak ingin ia lihat pada saat itu. Dengan demikian, wajahnya menjadi mengeras.

"Kau juga ikut?"

"Itu cukup menyakitkan. Aku sudah berada di sisimu selama ini."

Pria itu mengangkat kacamatanya dengan ekspresi agak kecewa terlukis di wajahnya.

"Bagaimana mungkin aku tidak mengikutimu karena aku adalah kepala dokter Grand Duke. Aku harus siaga—untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu secara tiba-tiba."

"Bukankah kau mengatakan bahwa kondisinya semakin — kurang lebih — lebih baik sekarang?"

"Tapi tetap saja, dengan penyakit seperti itu kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dalam sekejap? Tentu saja, aku tidak bermaksud bahwa Grand Duke akan tiba-tiba seperti itu."

Sang dokter kemudian mengangkat barang bawaannya sendiri yang berada di tengah-tengah tumpukan tas.

"Ah, tapi tolong jangan khawatir, aku akan tinggal di rumah yang terpisah, jadi aku tidak akan mengambil satu langkah pun ke rumah utama kecuali dipanggil. "

"Tentu saja, memang seperti itu."

"Knox."

Begitu Ia melihat Knox mendekatinya, senyum mulai mekar di wajah Vivian. Sang Dokter juga tersenyum lembut padanya sebelum Knox tampak bingung selagi ia melirik tangan Vivian.

"Kenapa kau membawa barang bawaanmu sendiri?"

Ups!  Vivian segera mencoba membuat alasan ketika ia menyadari bahwa ia telah membawa barang bawaan tanpa menyadarinya.

"Ah, aku hanya berpikir bahwa aku perlu mengurus barang-barangku sendiri."

"Kau tidak perlu melakukan itu. Kau bisa saja memerintahkan yang lain untuk melakukannya. "

Knox segera mengambil koper dari tangannya. Kemudian, ia menyerahkannya kepada pelayannya sebelum mengambil tangan Vivian yang baru saja dibiarkan kosong.

Rumah besar yang ia masuki bersama dengan Knox benar-benar sunyi.

Sama seperti mencoba membuktikan bagaimana manusia tidak pernah berada di sana untuk waktu yang lama, lingkungan sekitarnya sepenuhnya diselimuti keheningan. Jika bukan karena sentuhan mereka yang bertugas membersihkan rumah, mungkin saja rumah itu diselimuti banyak debu di sini.

Mereka melewati beberapa kamar sebelum mencapai kamar tidur tertentu. Itu adalah tempat di mana sinar matahari yang hangat bisa masuk lebih baik daripada kamar lain.

"Ini adalah kamar yang digunakan orang tuaku ketika aku masih kecil — kamar yang pernah ditempati ibu ketika dia masih hidup. Itu juga kamar yang telah digunakan oleh semua Grand Duchess dari generasi ke generasi. "

Knox kemudian berbagi pandangannya dengan Vivian.

"Aku harap kau akan menetap di ruangan ini."

"Meski begitu, bagiku ruangan ini terlalu berlebihan."

Vivian langsung menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin ia — yang bahkan bukan Countess Muda — bisa sembarangan masuk ke ruangan itu.

"Lalu, siapa yang akan menggunakan ruangan ini jika bukan kamu? Tunanganku tidak lain adalah kamu."