83 - 84

884 59 1
                                    

---83---

"Karena kita tidak bisa membiarkan orang yang mengunjungi Grand Duke dengan niat menyakitinya, apalagi dia tidak bisa melihat dengan baik."

"Ah......"

"Bagaimanapun, memang benar dia akan bertindak seperti binatang buas ketika kutukannya kambuh. Awalnya, itu tidak akan terjadi selama ini, tetapi itu telah dipicu jauh lebih awal. Atau mungkinkah ini efek samping dari pengobatan kutukan...?"

Dokter secara bertahap bergumam pelan yang membuat Vivian tidak dapat mendengarnya dan pada akhirnya dokter dengan cepat mengubah ekspresinya.

"Bagaimanapun, sekarang kau mengerti, kan? Tolong, jangan masuk. Itu hanya lah keberuntungan bahwa kau telah berhasil dengan selamat saat itu. "

Dokter mengancamnya dengan ekspresi menakutkan seolah-olah ia hanya mencoba menakut-nakuti seorang anak kecil.

"Kau masih tidak tahu betapa ganasnya Grand Duke sebenarnya."

"Lalu, bagaimana kau menenangkan Grand Duke?"

"Yah, tidak ada cara lain selain memberinya obat—atau biarkan saja."

Setelah berkata begitu, dokter itu tiba-tiba menjentikkan jarinya—seolah-olah ia baru saja mengingat sesuatu.

"Ah, ada satu metode lain."

"Apa itu?"

"Ini untuk melepaskan panas di tempat lain."

"Panas?"

Dokter menundukkan kepalanya ke arah Vivian yang bertanya balik sebagai tanggapan karena Vivian tidak bisa benar-benar mengerti apa maksud dokter itu. Dokter kemudian mendekat ke wajah Vivian sambil menatapnya dengan senyum yang tidak jelas.

"Seperti yang baru saja kukatakan. Biarkan saja sampai panasnya berangsur-angsur hilang. kau hanya perlu tetap diam, bahkan jika dia menunjukkan cakarnya pada seseorang."

Tidak diragukan lagi bahwa kata-kata itu dilebih-lebihkan untuk membuat Vivian ketakutan. Meski begitu, Vivian masih tidak bisa dengan mudah membalas kata-kata dokter itu.

Sudah lebih dari cukup baginya untuk memahami kengerian hari itu bahkan tanpa perlu dijelaskan oleh dokter.

Tatapan itu bukan milik manusia. Pandangannya  tidak bisa lepas, tidak seperti biasanya. Memikirkan kembali tindakan Grand Duke yang entah bagaimana menyerupai binatang buas, ada kemungkinan bahwa kata-kata dokter itu sama sekali tidak bohong.

"...Apakah dia akan baik-baik saja jika kau memberikan obat penenang?"

"Di permukaan, ya."

Vivian menarik napas dalam-dalam sejenak mendengar kata-kata penting dari dokter itu. Tapi, itu hanya untuk sementara waktu. Kemudian, Vivian membuka matanya yang terpejam beberapa saat sebelum menatap lurus ke arah dokter.

"Kalau begitu, aku akan mengikutimu masuk."

"Kau-"

Ekspresi santai dokter itu segera lenyap mendengar kata-katanya yang tidak terduga. Ia mengerutkan dahinya seperti tidak bisa memahami Vivian ia memulai pembicaraan lagi.

"Apakah kau mungkin tidak dapat mendengar dengan baik apa yang telah aku katakan selama ini? Aku dengan jelas mengatakan bahwa bahkan aku, yang selalu berada di sisinya selama ini, tidak akan pernah bisa memprediksi apa yang sebenarnya akan terjadi. Mengapa kau bahkan tidak bisa mengerti? "

"Meski begitu, aku ingin tetap di sisinya."

"Haah."

Dokter itu menghela nafas dengan jelas pada kata-kata tegas Vivian. Ia bahkan mungkin berpikir bahwa permintaan Vivian hanyalah rengekan lain.

The Monstrous Grand Duke's Fake LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang