105 - 107

921 81 10
                                    

---105---

"Nona Muda bukanlah seseorang yang akan melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya sendiri. Dan...."

Vivian tiba-tiba berhenti sebelum mengelus perutnya, helaan napas terdengar jelas dari bibir Amanda.

"Apakah kau mungkin ......"

Sebelum Amanda bisa berteriak, ia menahan pikirannya sendiri dan langsung menutup bibirnya. Hanya setelah ia memeriksa bahwa pintunya tertutup rapat, ia berbisik dengan hati-hati kepada Vivian sekali lagi.

"Bukan itu, kan? Kau tidak benar-benar mengandung anak Grand Duke, kan? Orang itu adalah tunangan Nona Muda!"

"Kita belum bisa memastikannya karena aku belum diperiksa oleh dokter sama sekali."

"Lalu..."

"Aku belum menstruasi selama beberapa bulan ini."

Vivian perlahan menyunggingkan senyum pahit. Pada awalnya, ia berpikir bahwa ia mungkin akan terlambat datang bulan karena ada banyak pekerjaan yang membuatnya stres baru-baru ini. Tapi ternyata lama kemudian, ia lalu memikirkan keseimbangan nutrisinya sebagai alasannya.

Kemudian, ia menutup semua pikiran 'mungkin'. Karena itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak ada, ia mengusir semua bagian kebahagiaan itu selagi ia dengan tegas menyangkalnya.

Namun demikian, Vivian tidak bisa tidak mengakuinya sampai sekarang.

Ia tidak ingin menyangkal semua malam itu, yang telah ia habiskan bersamanya. Ia tidak ingin mengubah perasaan mereka yang nyata pada kala itu menjadi sesuatu yang tidak pernah ada.

"Mungkin juga tidak seperti itu. Siapa tahu, mungkin ini hanya flu biasa."

"Vivian......"

"Tapi tetap saja, aku tidak bisa mengabaikan kemungkinan kehamilan. Itu sebabnya aku akan melarikan diri—agar aku bisa hidup."

Saat ia mulai menerimanya, kata-kata mulai mengalir dengan lancar dari bibir Vivian.

Siapa yang tahu, mungkin itu juga karena perutnya yang sangat halus yang tidak pernah terasa seperti nyata. Untuk mengatakan bahwa ia hamil; perutnya yang masih rata telah memberinya banyak ketenangan.

Tetap saja, itu tidak pernah berarti bahwa ia menerima kenyataan bahwa ia sudah memiliki anak. Berpikir bahwa itu adalah anak yang lahir antara dirinya dan Knox, ia langsung merasa kepalanya benar-benar berantakan. Namun, ia juga tidak menyangkal anak itu sama sekali.

Sama sekali tidak ada perbedaan bahkan jika ia punya anak. Knox masih membencinya dan Ia langsung berpikir bahwa ia tidak akan pernah bisa tinggal di sisinya—Knox, yang begitu membencinya.

Mungkin-

Vivian kemudian berpikir bahwa situasinya bisa berbeda jika saja Knox tidak marah padanya. Vivian mungkin bisa berbicara dengan Knox secara hati-hati tentang semua rahasia yang ia tidak pernah punya kesempatan untuk menyuarakannya selama ini, dan tentu saja, keberadaan anak mereka juga. Mungkin—mimpi seperti itu benar-benar bisa menjadi kenyataan.

Namun, itu sekarang telah berubah menjadi peluang yang hilang belaka. Sesuatu yang sudah hilang tidak akan kembali—sekali lagi. Kecuali Vivian bisa menjadi Alexia sepenuhnya, jelas sekali bahwa kemarahan Knox tidak akan pernah... mereda sama sekali.

Vivian segera meluruskan kembali ekspresinya yang sudah melemah karena kesusahan selagi ia menggenggam tangan Amanda.

"Amanda. Bisakah kau membantuku?"

Amanda menghela nafas saat melihat mata Vivian yang putus asa.

"Apa yang kau ingin aku bantu?"

"Tolong temukan dokter ini untukku—diam-diam."

The Monstrous Grand Duke's Fake LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang