Chapter 37

1.4K 117 0
                                    

Aku pasti sudah selesai sekarang. Kulit Vivian mulai kehilangan warnanya. Knox tidak menyadari perubahan kecilnya, tetapi dokter di sisi lain, benar-benar berbeda. Dokter itu terus tersenyum cerah padanya dan mulai berbicara dengan acuh tak acuh—meskipun telah melihat wajahnya itu.

"Untungnya, tidak ada masalah besar dengan tubuhmu. Itu pasti karena perawatan kemarin. "

"Kurasa aku harus pergi sekarang."

Vivian tidak tahan untuk terus mendengarkan kata-kata dokter lebih lama lagi. Ia kemudian dipukul dengan pusing ringan selagi ia dengan cepat bangkit, tetapi Vivian tidak peduli.

"Tanpa istirahat sedikit pun?"

"Tidak, tidak apa-apa. Selain itu, aku telah menempati tempat tidur ini — tanpa malu-malu, bahkan — terlalu lama. "

"Kau sebenarnya bisa tinggal lebih lama."

Vivian tidak bisa membalas senyum menyebalkannya itu. Ia dengan cepat menemukan topinya sebelum bangkit dari tempat tidur sepenuhnya.

"Alexia."

Tubuh Vivian langsung berhenti—seperti sebuah kebohongan—ketika Knox memanggilnya dengan nama Nona Muda. Grand Duke langsung memeluk pinggangnya dari belakang seolah-olah ia mencoba untuk menahan kehangatan miliknya yang menghilang.

"Apakah kau benar-benar harus pergi?"

"Aku tidak bisa terus mengganggu Grand Duke yang masih tidak sehat."

"Apakah kau tidak sakit juga?"

"Aku hanya shock sesaat, itu sebabnya tidak apa-apa. Selanjutnya......"

Vivian perlahan berbalik sebelum menatap dokter itu. Matanya yang melotot secara eksplisit tertuju pada bibir dokter yang tidak dapat ditebak oleh siapa pun dan kapan akan membukanya.

"Dokter sudah dengan baik hati memeriksaku."

"Kalau begitu, aku tidak akan menghentikanmu kalau begitu. Tapi tetap saja, kau harus banyak istirahat bahkan setelah kau tiba. "

Vivian mengangguk pada kata-kata yang tidak bisa ia tolak karena Knox dengan ramah mengucapkannya.

"...Aku mengerti."

Vivian mengucapkan selamat tinggal padanya sebelum segera meninggalkan ruangan—ditemani oleh dokter yang segera mengikutinya.

Vivian yang sibuk berjalan tanpa pernah menoleh ke belakang, tiba-tiba menoleh ketika ia akhirnya mencapai taman tanpa mengintip. Selagi dokter menatap Vivian dengan kejutan di matanya, bibir wanita itu yang terkatup rapat selagi ditutup di bawah topi akhirnya terbuka.

"Kenapa kau tidak memberi tahu Grand Duke?"

"Lalu, apakah kau ingin aku memberitahunya?"

Jangan! Vivian menelan kembali kata-kata yang ingin ia teriakkan tepat di atas paru-parunya.

Vivian benar-benar berpikir bahwa semuanya sudah berakhir, tetapi ia akhirnya menyadari fakta ketika ia melihat bagaimana Knox bertindak sama seperti biasanya terhadapnya. Dan faktanya adalah dokter itu masih belum mengungkapkan rahasianya kepada Grand Duke.

"... Apa yang kau rencanakan?"

Kata-kata Vivian yang tajam jelas ditujukan kepada dokter itu sendiri.

"Yah... Sejujurnya, aku belum sepenuhnya memutuskan apa yang harus dilakukan."

"Ini bukan hanya masalah yang bisa kau anggap enteng."

"Kenapa kau pikir aku tidak bisa? Aku salah satu bawahan Yang Mulia, kau tahu? "

Vivian menutup matanya dengan erat begitu ia mendengar kata-kata dokter.

Pertemuan mereka kemarin jelas merupakan kesalahan. Tidak peduli betapa kecewanya Vivian, ia seharusnya tidak meninggalkan rumah Count seperti itu.

Tangan Vivian terkepal, yang dipenuhi amarah, bergetar sebelum mengendur tanpa daya.

"...Tolong jangan beri tahu dia tentang ini."

"Suara itu milik Countess Muda, bukan? Bagaimana kau bisa melakukan itu? Ini benar-benar menarik."

"Jika kau pernah membicarakan ini padanya, aku mungkin akan terbunuh."

"Hmmm."

Dokter memperpanjang keheningannya yang halus tanpa mempertimbangkan kemarahan Vivian yang sudah menggelegak di dalam dirinya.

"Kenapa kau bahkan melakukan hal semacam ini? Aku pikir ada kebutuhan untuk aku ketahui — bukan sebagai bawahan Grand Duke, melainkan sebagai temannya."

Vivian menghela napas dalam-dalam ketika ia menyadari bahwa dokter itu akhirnya memecah kesunyian hanya untuk menunjukkan bahwa pria ini tidak berniat membiarkan ini berlalu dengan mudah.

Vivian ragu-ragu untuk beberapa saat sebelum perlahan membuka bibirnya. Vivian kemudian mulai membocorkan segala sesuatu tentang dirinya—termasuk alasan ia harus bertindak seperti itu—sebelum ia dengan cepat menambahkan.

"Kau sekarang mengerti, bukan? Aku akan memastikan untuk tidak membahayakan Grand Duke setiap saat."

The Monstrous Grand Duke's Fake LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang