0.6 - Lupa

156 82 47
                                    

Happy reading and enjoy!

Malam minggu, waktunya untuk berkencan bagi para remaja yang punya pasangan. Bagi yang jomblo diem aja di rumah, rebahan sambil nonton drakor haha.

Yesha dan Abi berniat untuk keluar malam minggu ini, seperti minggu-minggu yang lalu. Memang mereka rutin kencan di malam itu, tanpa ada rasa bosen sama sekali. Padahal, selama 5 hari mereka bertemu di sekolah, dan hari sabtunya bakalan ketemu lagi.

Susah sih kalo udah bucin, mau ketemu sampai 3 kali sehari kek minum obat, pun gak akan bosen.

Dengan balutan kaos putih berlengan panjang dan celana kulot berwarna lilac, di padukan dengan sepatu kets putih bercorak ungu dan jangan lupa, tas selempang mini yang hanya muat dompet sudah tersampir di bahu Yesha.

Cewek itu sudah siap, tinggal menunggu Abi yang akan menjemput. Sebenarnya bisa saja Yesha ke rumah cowok itu, karena tinggal berjalan ke rumah sebelah, tetapi rasa malas yang sudah mendarah daging itu membuatnya lebih memilih menunggu.

Setengah jam menunggu, dan sekarang sudah jam setengah 8 malam, namun batang hidung Abi belum juga muncul. Yesha berdecak, karena tidak biasanya cowok itu telat menjemput. Jadi, mau tidak mau, Yesha yang menghampiri cowok itu.

"Loh, kamu belum berangkat?" tanya Keisha begitu anaknya menuruni tangga.

"Abi telat jemput, jadi aku mau ke rumah dia," jawab Yesha.

"Yaudah, hati-hati!" Yesha mengangguk lalu segera pergi setelah berpamitan.

Sesampainya di rumah Abi, Yesha langsung masuk tanpa repot-repot menunggu pemilik rumah membukakan pintu. Gak ada sopan-sopannya tuh bocah.

"ABI!"

Nah kan, untung saja kedua orang tua Abi sedang berada di luar kota karena pekerjaan Angga, jadi Yesha dapat bernafas lega karena terhindar dari omelan sang bunda, Kelly.

Yesha berdecak kesal lantaran cowok yang ia panggil tidak terlihat batang hidungnya. Lalu dengan kaki yang dihentak-hentakkan ke lantai, Yesha berjalan ke kamar Abi.

Cklek'

Begitu pintu kamar di buka, Yesha langsung menemukan sesuatu yang membuatnya kesal.

"JAMET ANJINH!" teriak Yesha sembari memukul tubuh Abi brutal menggunakan guling.

Bagaimana tidak? Dia menunggu setengah jam namun yang ia tunggu malah enak-enakan tidur, dan melupakan janjinya. Pacar kek Abi emang halal untuk di pukul!

"Adawh!.. Sakit woy!" pekik Abi yang kesakitan karena pukulan Yesha.

"Bodo amat! Gue kesel banget sama lo!"

"Udah! Stop! Yang, sakit ih!.."

"Gak peduli!"

Dengan sekali hentakan, Abi merubah posisi tidurnya menjadi duduk dan menahan guling yang di pegang Yesha, agar berhenti memukulinya.

"Lo kenapa sih?!"

"Li kinipi sih? KENAPA LO BILANG?! GUE UDAH NUNGGU LAMA, SEDANGKAN LO MALAH TIDUR!"

Abi meringis mendengar suara Yesha yang menggelegar, sesekali mengusap kedua telinganya yang berdengung.

"Loh? Lo mau kemana?" tanya Abi polos yang membuat Yesha semakin naik pitam.

"BODOLAH! GUE BALIK AJA, KESEL BANGET SAMA LO!" Yesha melempar guling Abi asal lalu pergi dari hadapan Abi yang masih mencerna ucapan Yesha.

Lalu, setelah ingatannya kembali, mata Abi langsung melotot merutuki kebodohannya.
Bisa-bisanya dia melupakan janjinya untuk kencan dengan Yesha. Alamat Yesha marah ini pasti.

Couple Gesrek [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang