Happy reading and enjoy guys!
Typo? Komen
.
.
.
.
."Woy! Liat tugas Sejarah woy!"
"Eh nyontek dong nyontek!"
"Bagi contekan woylah!"
"Si anjing, bagi-bagi elah!"
"Yang pelit gue kasih tai!"
Masih pagi padahal, tapi sudah ricuh saja ini kelas.
Kehebohan itu tentu ulah ketiga curut kupret yang ingin menyontek tugas sejarah hari ini. Ya lagian, udah tau ada tugas malah gak di kerjain dari jauh-jauh hari. Kalo udah kepepet gini waktunya, yang keteter juga kan mereka sendiri.
"Abi sialan! Gue juga mau liat woy!" Geri merebut buku tulis milik Fajar -- teman sekelasnya yang paling pintar -- dari meja Abi.
"Heh! Itu gue duluan yang nyalin!" sentak Abi lalu mencoba merebut kembali buku itu namun gagal.
"Jangan egois lo! Kita juga mau nyontek!" Kali ini Fathan yang bersuara.
Abi mendengus kesal, lalu matanya beralih menatap Yesha yang baru saja kembali dari kantin bersama ketiga temannya.
"YESHA!"
Sang pemilik nama langsung menoleh dan berjalan menuju bangkunya. "Apa?"
"Nyontek sejarah dong,"
Alis Yesha terangkat sebelah, "Loh, lo kan pinter anjir! Ngapain nyontek ke gue?"
Ya emang gak salah sih. Abi itu peringkat kedua di kelas setelah Fajar. Tapi, untuk saat ini ia sedang tidak ingin mengandalkan otaknya dulu, karena sudah kepepet.
"Lagi males mikir," jawab Abi.
Jangan di tiru ya sahabat.
"Ck, buruan! Keburu bel!" desak Abi membuat Yesha kesal setengah mati.
"Nih!" Yesha menyodorkan buku tulisnya yang langsung di serobot begitu saja oleh Abi, membuat cewek itu berdecak sambil memasukkan potongan bakpao ke mulutnya.
"Lagian, udah di kasih waktu seminggu masih aja gak cukup," cibir Yesha membuat Abi mendelik.
"Mon maap, ini tugas perasaan yang kemaren gue kerjain deh. Sedangkan elo enak-enakan tidur," sindir Abi membuat Yesha menghentikan kunyahannya.
Abi mengangkat sebelah alisnya sedangkan Yesha langsung menyengir kuda.
Menghela nafas sebentar, lalu kembali fokus dengan tulisannya yang sebentar lagi akan selesai.
"Ya tapi kan gue gak tau kalo lo belum ngerjain juga. Tau gitu kita ngerjainnya bareng kemaren," elak Yesha.
"Udah diem jangan bacot dulu! Tunggu gue selesai dulu," ujar Abi membuat Yesha semakin kesal.
"Ish!" Yesha memukul lengan Abi hingga tak sengaja tulisan cowok itu tergores.
"Aaah! Echa mah! Kecoret kan..." rengek Abi begitu melihat goresan tinta itu lumayan panjang.
"Ups.."
Ck.
"Iya sorry. Tapi itu masih bisa kebaca kok, jadi estetik sedikit tulisan ceker ayam lo nya," ucap Yesha sedikit menyindir.
Karena kesal Yesha terus saja mengoceh macam babi bekantan, cowok itu memotong besar bakpao yang berada di tangan Yesha dan menyumpalkannya pada mulut cewek itu dengan kasar, hingga Yesha tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Gesrek [On Going]
Roman pour AdolescentsPunya pasangan yang romantis tentu menjadi impian siapa saja. Tapi pernah mikir gak sih, kalo punya pasangan yang bobrok, gila, sedikit akhlak, dan sangat menyebalkan? Itu sama sekali bukan impian Yesha dan Abi. Tapi, takdir menyatukan mereka lewat...