23- Manja

73 8 33
                                    

Happy reading and enjoy guys!!
Sorry for typo
.
.
.
.
.
.

Sesuai dengan janji, Abi datang ke rumah Yesha dengan membawa satu kantong plastik yang berisi martabak kesukaan Yesha. Dia berjalan memasuki rumah besar itu dan melangkah menuju kamar cewek itu. Karena tadi saat ia melewati ruang tamu -- terdapat kedua orangtua Yesha dengan seorang lelaki dewasa yang diperkirakan teman bisnis mereka-- bilang kalau Yesha di dalam kamar.

Cklek

Pintu terbuka dari luar, dan Yesha belum menyadari akan kedatangan Abi. Karena dirinya sedang fokus dengan drama yang ia tonton.

"Nih," Abi menyodorkan plastik bungkusan itu ke depan wajah Yesha yang sontak menutupi pandangan cewek itu. Membuat Yesha bedecak kesal lantaran acara menontonnya di ganggu, padahal sebentar lagi adegan favoritnya akan muncul, kissing. Ckckck.

"Ganggu aja sih!" gerutu Yesha begitu Abi mendudukkan bokongnya di sisi ranjang, tepatnya di sebelah cewek itu.

"Ya abisnya lo terlalu fokus sama tontonan lo, sampe gak nyadar gue dateng," balas Abi.

"Ck."

Setelah menerima martabak itu, Yesha menyimpannya di atas nakas tanpa berniat untuk memakannya. Dia masih kesal sama cowok di sampingnya, ingat itu.

"Lo masih marah?" tanya Abi melihat reaksi Yesha yang berbeda dari biasanya.

Sedangkan Yesha hanya diam bergeming dengan mata yang kembali fokus pada tontonannya. Membuat Abi menghela nafas lalu merebahkan kepalanya pada paha Yesha yang tentu membuat sang pemilik terkejut.

"Lo kalo masih marah ngomong kek, jangan diem aja," rengek Abi yang kini menduselkan wajahnya pada perut data Yesha, membuat cewek itu kegelian.

"Geli, Abi," Yesha berusaha menyingkirkan kepala Abi, namun cowok itu malah semakin menempelkan wajahnya di sana dan memeluk pinggang Yesha erat.

"Enggak mau," Lihatlah, saat ini Abi terlihat seperti anak kecil yang tidak di belikan mobil mainan.

"Geli ya ampun, Abi..."

Abi menggeleng cepat, dan Yesha hanya pasrah mencoba untuk mengabaikan cowok itu. Karena bagaimanapun, dia masih kesal dan marah karena kejadian tadi siang.

Abi yang merasa sudah tidak mendengar suara Yesha segera mengangkat kepalanya dan menatap wajah Yesha dari bawah. Yesha kembali diam, itu artinya cewek itu masih marah.

"Echa..." panggil Abi namun tak di hiraukan oleh Yesha.

"Echa...." Kini Abi sedikit mengeraskan suaranya agar Yesha mendengar. Namun, tidak ada reaksi apa-apa dari Yesha, membuat Abi mengerucutkan bibirnya.

"Aaa Echa.... Jangan diemin Abi.." Abi kembali merengek dengan di sertai mengalirnya air mata dari kedua mata cowok itu.

"Hiks.. hiks..."

Yesha yang mendengar isak tangis pun segera mem-pause filmnya dan menatap heran Abi yang kini memandangnya sayu dengan mata yang memerah.

Astagfirullah, Abi nangis?

"Heh, lo ngapain nangis?"

"Huaaaa.... Abisnya Echa cuekin Abi..." Rengekan itu malah semakin kencang, hingga membuat Yesha kelabakan.

Ini anak siapa sih? Kek bocah aja sih pake nangis segala.

"Ya kan gue masih kesel sama lo!"

Bibir Abi semakin melengkung ke bawah dengan mata yang kembali berkaca-kaca, siap untuk meluncurkan air yang asin itu.

Couple Gesrek [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang