Happy reading and enjoy guys
Sorry for typo
.
.
.
.
.
.Masih pagi, tapi udah bete aja. Siapa lagi kalo bukan Yesha.
Ya gimana gak bete? Pelajaran sejarah, muridnya di suruh untuk membuat kelompok yang berjumlah 4 orang. Dan Yesha gak satu kelompok sama Abi, dia satu kelompok sama Beby, Athena, Fathan. malah Abi di satu kelompokkan sama Gea. Mana si Gea mepet-mepet terus sama Abi, bikin panas hati, panas body, panas segalanya dah pokoknya.
"Pak Mugi!" Yesha memanggil guru sejarah yang sedang bermain ponsel di mejanya.
"Iya?" sahut Pak Mugi.
"Pak, kenapa saya gak di satu kelompokin sama Abi? Curang ih!" protes Yesha dengan bibir yang cemberut.
Pak Mugi menurunkan sedikit kacamatanya, "Kalo kamu sekelompok sama Abi, yang ada bukan ngerjain tugas. Tapi malah pacaran."
"Yah pak, masa Wiwi sama Jamal di satuin? Kan mereka juga pacaran," balas Yesha yang kini mulai mengambing hitamkan teman sekelasnya.
"Ya mereka beda! Mereka masih bisa bersikap profesional, bisa bedain mana waktu buat pacaran sama mana waktu buat nugas."
"Bapak mah gak adil ah! Pengen tukeran atuh pak!"
"Gak bisa Yesha.... Sudah, kerjakan sekarang tugasnya!"
"Atuh pak! Saya gak terima pacar saya di tempel-tempelin sama lintah darat,"
"Siapa yang kamu sebut lintah darat?"
"Gea." Yesha berucap santai sambil menunjuk Gea yang posisinya berada beberapa langkah di depannya. Hanya di jarak oleh dua bangku saja.
"Kamu ini! Kalo ngomong sembarangan!"
"Beneran bapak ih! Kalo gak percaya liat aja sendiri!"
Yesha menyodorkan ponselnya yang menampilkan gambar Gea dan Abi. Terlihat disana Gea memang sengaja menempelkan dadanya yang tepos pada lengan abi dengan wajah sok manis miliknya. Yesha hanya berjaga-jaga, siapa tau ada keadaan genting, kek sekarang contohnya.
Abi hanya memelototkan matanya terkejut dengan yang dilakukan Yesha. Bisa-bisanya cemburu sampe segitunya, dan nekat bermain ponsel hanya untuk memotret dirinya dan Gea. Sedangkan Gea wajahnya sudah memerah karena kesal mendengar penuturan Yesha. Belum lagi bermacam-macam tatapan kini mengarah kepadanya, seolah ingin menguliti tubuhnya itu.
Pak Mugi memicingkan matanya begitu melihat ponsel Yesha, lalu tatapannya beralih pada Gea yang duduk dengan tampang tanpa dosa dan Abi yang terlihat agak tegang.
"Yasudah. Abi dan Yesha satu kelompok saja. Kalian hanya berdua," ucap Pak Mugi akhirnya. Karena, mau membantah kek gimana pun kalo ngomongnya sama Yesha pasti gak akan pernah selesai. Jadi, dari pada terkena serangan jantung mendadak karena ulah Yesha, lebih baik Pak Mugi yang mengalah. Kapan lagi ye kan guru ngalah sama murid.
"Yeyyyy--" pekikan Yesha terpotong karena pak Mugi kembali menyela.
"Tapi ingat, harus mengerjakan tugasnya, jangan pacaran terus. Mengerti?"
"MENGERTI PAK!"
"Yesha, Allahuakbar! Kamu mau bikin saya budeg?!" Pak Mugi mengusap-usap telinganya yang sedikit berdengung. Ya iyalah, orang Yesha teriaknya pas banget deket telinga Pak Mugi.
Yesha hanya cengengesan saja membalasnya. Emang gak ada sopan santunnya itu anak, mana gak minta maaf pula. Ckckck.
"ABII SAYANGGGG COME HERE!" pekik Yesha lagi membuat Abi meringis. Lalu segera beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Yesha yang dengan semangat menyambut Abi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Gesrek [On Going]
Teen FictionPunya pasangan yang romantis tentu menjadi impian siapa saja. Tapi pernah mikir gak sih, kalo punya pasangan yang bobrok, gila, sedikit akhlak, dan sangat menyebalkan? Itu sama sekali bukan impian Yesha dan Abi. Tapi, takdir menyatukan mereka lewat...