15 - Kelalaian Abi

78 27 18
                                    

Happy reading and enjoy!!!
Sorry for typo
.
.
.
.
.

Karena persediaan bahan masakan sudah habis di kulkas, Yesha di suruh oleh mamanya untuk pergi ke supermarket terdekat. Karena kedua orangtuanya sedang keluar kota mengurus pekerjaan papanya, hingga akhirnya Keisha meminta tolong selagi ia tak dirumah.

Cewek itu berjalan sendirian di sepinya malam dengan telinga yang di sumpal earphone. Kalau ditanya, dimana Abi? Cowok itu sedang latihan basket bersama teman-temannya karena beberapa bulan lagi akan mengadakan pertandingan olahraga antar sekolah.

Setibanya di supermarket, Yesha langsung masuk ke dalam ruang ber-AC itu dan berjalan menyusuri rak-rak yang berjejer rapi. Mengambil segala bahan yang sudah di kirimkan lewat pesan. Tak lupa ia memasukkan beberapa camilan kesukaannya karena sudah habis.

Selesai dengan urusannya, Yesha kembali sambil menenteng beberapa kantong plastik di kedua tangannya.

Karena asik dengan ponselnya, Yesha sampai tidak menyadari bahwa di belakangnya terdapat 5 orang preman yang sedang mengikutinya dan memandangnya dengan tatapan lapar.

"Hei cantik! Main hp aja sih," tegur seseorang.

Yesha menghentikan langkahnya lantas mendongak, lalu berputar hingga ia bisa melihat kelima orang itu.

Mengendikkan bahunya acuh, lalu kembali melanjutkan langkahnya membuat kelima preman itu menggeram marah.

"Gak bisa di ajak baik-baik keknya," ucap salah satu di antara mereka yang bernama Jono.

"Sikat aja udah langsung!" lanjut Nanang.

Akhirnya mereka mengejar Yesha dan mencekal lengan cewek itu membuat langkah Yesha terhenti.

"Jangan macem-macem lo!" gertak Yesha berusaha melepaskan cekalannya.

"Main dulu lah cantik," ucap Papoy sambil menarik salah satu sudut bibirnya ke atas.

"Lepasin!"

"No no! Kita main dulu baru kita lepasin," lanjut Udin.

"Bos! Buruan Bos, jangan lama-lama," ujar Yono pada Papoy.

Yesha sudah mengerti apa maksud dari kelima preman itu. Tubuhnya bergetar karena takut, dan itu di rasakan juga oleh Papoy yang masih mencekal lengan Yesha.

"Ayok sini! Kita main-main dulu sebentar, dijamin bikin nagih,"

"LEPASIN! LEPASIN TANGAN GUE!" sentak Yesha dengan bibir bawah yang bergetar.

"BANYAK BACOT BANGET LO JADI CEWEK!" bentak Papoy lalu segera menyeret paksa Yesha ke tempat sepi membuat kantong plastik di tangan cewek itu berjatuhan.

"LEPASIN GUE!!"

"DIEM!"

"TOLONGG!!! Hiks..."

Yesha di rundung ketakutan. Tubuhnya semakin bergetar dan isak tangisnya semakin terdengar, membuat kelima preman itu tertawa puas.

"Gak usah nangis, cantik. Nanti kamu bakalan ketagihan," ucap Papoy sembari meraih dagu Yesha.

Yesha berusaha memberontak dan melepaskan cekalan tangan itu dari dagunya, namun nihil. Usahanya sia-sia karena tenaganya tak sebanding dengan para cowok di depannya.

"L-lepasin gue... hiks..." lirih Yesha.

"Gak semudah itu sayang..."

Papoy mencoba mendekatkan wajahnya pada wajah Yesha, membuat cewek itu menggelengkan kepalanya untuk menghindar.

Couple Gesrek [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang