part_11(rahasia zergio)

299 50 2
                                    

  Kini keduanya sudah berada di dalam mobil.dengan posisi Zergio yang menyetir,sedangkan Alwi duduk disampingnya.hari ini inne tak dapat menjemputnya kerumah sakit, dengan alasan tidak enak badan.

Mungkin benar, karena beberapa hari ini inne menjaga sang putra dirumah sakit.hingga inne melupakan kesehatannya sendiri.

"Mama mana?."pertanyaan Alwi seketika memecahkan keheningan .

Zergio melirik ke asal suara,lalu mulai memperlambat kecepatan mobilnya."mama lagi Enggak enak badan,jadi papa yang jemput kamu."jawab zergio sembari menyetir

Alwi mengangguk."kenapa enggak di bawa kerumah sakit?."tanyakan lagi

Kali ini Zergio mengentikan mobil,lalu melirik ke Alwi yang sedari tadi menunggu jawaban dari nya."papa udah mau ajak mama kerumah sakit,tapi mama kamu nolak.katanya cuma kecapean."

"Harusnya mama dibawah kerumah sakit,buat diperiksa."

Zergio tersenyum."iy nanti kita bawa mama kerumah sakit,Alwi mau ikut kan?."

Alwi menggangguk.

Beberapa menit berlalu, suasana Kembali bening.tak ada percakapan sama sekali.

Sesampainya di rumah, mereka disambut oleh inne yang sedari tadi menunggu kedatangan mereka.

Wajah yang pucat, tubuh yang diselimuti pakaian tebal membuat Alwi segera menghampiri sang mama.

"Kamu udah sembuh sayang?."wajah'pucat itu berlahan mengelus wajah' Alwi lembut.

Alwi tersenyum lalu mengangguk."mama udah kerumah sakit?."pertanyaan Alwi membuat inne tertegun beberapa detik.

"Udah."

Jawabnya singkat."ayo masuk sayang, kamu harus banyak istirahat."ujar inne mempersilahkan keduanya masuk.

Mereka bertiga kini masuk kedalam ruangan,dan duduk di sofa ruang tamu.setelah itu inne berpamitan kedapur untuk mengambil minum suaminya dan juga Alwi.namun tangan lembut Alwi segera memegang tangan lemah inne yang membuat langkahnya terhenti.

"Mama bohong!."

  Ucapan Alwi kini membuat inne dan zergio saling melirik satu sama lain.inne tersenyum,menghela nafas panjang lalu membuangnya pelan."mama Enggak papa kok."

"Wajah mama pucat,mama harus dibawa ke rumah sakit buat diperiksa.aku Enggak mau mama sakit."ucap Alwi

Lagi-lagi inne hanya diam,dan membalasnya dengan tersenyum.ia merasa begitu beruntung memiliki anak seperti Alwi,Alwi adalah kebahagian nya.jika tak ada Alwi, dirinya tak akan Sekuat ini .

ZERGIO bangkit dari posisinya,  mendekat dan duduk di samping Alwi.sedangkan inne segera pergi kedapur untuk menyiapkan minuman.

"Alwi Istirahat aja dikamar,biar mama papa yang jagain."ujar ZERGIO menepuk pundak sang putra.

Alwi menggangguk, sembari mengambil tas Kecil yang ia bawa dari rumah sakit.ia lalu pergi kedalam kamar
.
.
.
"Bruck."
.
.
.

Alwi membanting tubuh kurusnya keranjang, menatap langit-langit kamar.ruangan yang bersih dan juga rapi membuat senyuman terukir di bibir mungilnya. Namun senyuman itu tak  bertahan lama tiba-tiba   seseorang datang masuk kedalam kamar.

Ia membuka mata,sudah ada seorang wanita paruhbaya dihadapannya.yang tak lain adalah inne yang membawakan obat kedalam kamar.

Alwi bangun lalu mendudukkan tubuhnya diranjang, diikuti dengan inne yang juga  Ikut duduk disampingnya.

"Mama bawain kamu obat,ayo diminum sayang."

Alwi menghela nafas panjang lalu membuangnya pelan,ia melirik ke arah sang mama yang kini tengah sibuk mempersiapkan obatnya.wajah pucat dan tangannya lemah itu kini tidak memikirkan kondisi nya sendiri.

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang