part_8

290 49 8
                                    

Lanjut!

" Tapi pa_"terpotong

"Puas kamu,puas sudah buat papa malu.papa didik kamu buat jadi anak yang pintar,papa sekolahkan kamu disekolah yang elite.apa ini balasan kamu sama papa?."

Alwi hanya menunduk, enggan Menatap kearah Zergio.karena baru kali ini lah zergio bersikap kasar pada dirinya.sesekali ia memejamkan mata erat, Manahan airmata yang kapan saja bisa jatuh membasahi pipinya.

"Pa,kenapa papa jadi kasar gini sih sama Alwi."tanya Alwi kesal

" Karena Papa marah sama kamu,papa malu punya anak yang bodoh.kamu seharusnya seperti papa yang pintar,bisa memajukan perusahaan.apakah uang yang  papa kasih selama ini kurang? Sampai mewujudkan keinginan kecil papa saja tidak bisa?."

"Degh!"

Hati Alwi Kembali sakit,akan apa yang telah dilontarkan zergio kepadanya.

" Alwi juga pengen buat papa bangga,tapi Alwi Enggak bisa memilih.alwi sudah berusaha, belajar buat bikin papa bangga."

"Tapi mana buktinya? yang papa inginkan kamu dapat juara umum, bukan hanya juara 2.sia-sia papa sekolahin kamu tinggi-tinggi,papa daftarin kamu tempat les mahal.kalau papa tau gini balasan kamu, lebih baik Enggak usah."

"Pa cukup! Kenapa tiba-tiba papa bentak Alwi?.cuma karena Alwi dapat juara 2 papa marah,papa bersikap kasar.papa sadar Enggak sih, kalau sifat papa sekarang berubah.mana papa yang dulu? waktu papa dan mama belum rujuk,papa selalu bersikap baik,dan lembut sama Alwi dan sekarang?."

Beberapa detik, Zergio hanya diam.terpaku memikirkan apa yang dikatakan oleh putranya.zergio  sadar jika sikapnya barusan,sudah keterlaluan.tidak seharusnya ia bersikap sadar seperti itu.

ZERGIO menghela nafas panjang,lalu membuangnya pelan."maafkan papa."ujarnya  Sembari memegang pundak Alwi pelan.

Alwi tak melirik sama sekali, airmata jatuh semakin deras membasahi pipinya.rasa sakit, Kembali ia rasakan.namun Alwi memilih untuk bungkam dan menahan rasa sakitnya.

"Untuk apa papa minta maaf?ayo bentak Alwi lagi.sepertinya papa belum puas mengeluarkan amarah papa.ayo pa, bentak Alwi!"

"Maafin papa,papa Enggak bermaksud_"

"Udah papa Enggak salah,Alwi emang bodoh.alwi udah bikin papa malu, seharusnya papa hukum saja anak bodoh ini."

Zergio memeluk tubuh sang putra erat,Alwi hanya diam sembari memegang jantungnya yang semakin terasa sakit.zergio tersadar,lalu menatap wajah putranya yang kini mulai Pucat.

"Wajah kamu pucat,kamu sakit?."tanya zergio khawatir

Alwi menggeleng.

"Papa tenang saja,anak bodoh ini kuat."

"Papa benar-benar tidak sengaja',papa tidak bermaksud untuk  mengatakan kamu bodoh.alwi anak pintar,anak kuat jagoan papa."tangis ZERGIO kembali tumbah

"Alwi bukan lagi jagoan papa,Alwi hanyalah beban bagi papa.harusnya Alwi menyerah."

"Jangan katakan itu."

"Kenapa?Alwi bukan anak yang kuat,Alwi juga rapuh."

"Maafkan papa nak_"

Alwi pergi begitu saja, Meninggal kan zergio yang tengah menyesali perbuatannya.dirinya benar-benar Merasa kecewa,bukan  ini ya ia inginkan.

"Alwi mau kemana_"

Zergio berlari  mengejar alwi yang kini telah jauh meninggalkan nya.entah apa yang ada dipikirannya, hingga dirinya tak sadar telah bersikap kasar pada putranya.

Seketika langkah Alwi mulai goyah, jantungnya kini berdetak 2 lebih cepat dari biasanya.alwi hanya diam, menahan rasa sakit di dada nya.ia tidak ingin membuat zergio khawatir,dan mengganggap dirinya remah.

"Alwi kuat,bukan anak lemah."

  Namun nyatanya,ia tidak kuat .rasa sakit di dadanya sudah tak tertahankan.nafasnya mulai terengah-engah, Tangannya mulai gemetar.dan pandangnya nikah kabur, hingga  semuanya tiba-tiba menjadi gelap.

"Bruck."

Dengan sigap, zergio menangkap tubuh Alwi yang hampir ambruk.untung saja ia datang tepat waktu,jika tidak Alwi bisa saja sudah tergeletak lemah di jalan.

Alwi mengerjabrakan matanya pelan, samar-samar ia melihat zergio yang tengah merangkul tubuh nya.tetesan airmata kini jauh membahasi pipi,Alwi tersenyum menatap kearah Zergio.

"Apa yang terjadi sama kamu nak, jantung mu?."tanya zergio panik

Alwi menggeleng.

"Tidak usah memperdulikan anak bodoh ini, alwi kuat.jika nanti Alwi nyerah,jangan nangis papa harus jagain mama."ujar Alwi lirih

ZERGIO menggeleng kepalanya cepat "cukup jangan katakan itu lagi."

"Ahkkkkkkkk."

Zergio menatap sendu,wajah Alwi yang kini sudah pucat Pasih.alwi hanya tersenyum, memegang dadanya yang semakin terasa sakit.

(Jangan tanyakan dimana iklannya, soalnya akhir-akhir ini pihak kami tidak menerima endose)

"Harusnya papa sadar,kalau kamu lemah.tidak seharusnya papa egois, maafkan papa nak."

"Papa tidak salah."lirih Alwi lalu menutup matanya rapat

"Alwi buka mata kamu,jangan buat papa khawatir."

"Tolong panggilan ambulans."

******

Semua orang masih menunggu didepan ruangan, sampai sekarang dokter belum juga keluar.dokter dan para suster tak henti keluar masuk ruangan Sedari tadi.membuat semua orang bertanya-tanya apa yang terjadi?.

Next?



jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang