part-38(Zergio pembunuh?)

209 41 6
                                    

~jangan pernah menyerah saat hidup memberi kita seratus alasan untuk bersedih dan menangis, jangan pernah  menyerah ataupun berkeluh kesah dengan keadaan hidup kita sekarang.sebab apa yang sekarang Kita anggap kurang,bisa jadi sangat berlebih bagi orang lain yang nasibnya kurang beruntung dibandingkan dengan kita~

           🦋Selamat membaca 🦋




📖📖📖📖📖

  Tidak ada yang tau,kapan kematian akan tiba.semuanya akan berakhir, hanya saja waktu yang membedakan.Semua yang diciptakan akan kembali kepada yang menyiptakan.begitu juga kehidupan,jika ada pertemuan akan ada juga perpisahan.

Namun jika boleh memilih,apa boleh perpisahan tak pernah ada? rasanya menyakinkan.Hati terasa remuk,kala melihat orang yang tersayang kini telah pergi dan tak akan pernah kembali.
Mira, wanita itu tak henti-hentinya menangis sejak tadi,matanya terlihat sayu, bahkan wajahnya Pun sudah pucat.

siapa mengira kematian memisahkan Mira dengan putra satu-satunya.Arselio kini telah benar-benar pergi, Tuhan lebih menyayanginya.

"Arselio pasti sekarang udah bahagia Disana,Lio enggak akan ngerasain sakit lagi." Ujar Wiliam dengan suara yang gemetar,ia berusaha untuk menguat dirinya sendiri.tak ada gunanya menangis, karena Arselio tidak akan pernah kembali.

Mira menghapus airmatanya,lalu menatap wajah suaminya lekat.mira tau betul,jika sekarang Wiliam juga merasa kesedihan yang amat mendalam sama sepertinya.

Wiliam memang terlihat kuat, Namun nyatanya ada kesedihan yang ia tutup-tutupi.Bahkan Mira juga tau,Wiliam sering menangis,jika melihat Arselio merasakan sakit.namun semuanya telah berakhir, Arselio akan bahagia disisinya.Arselio tidak akan merasakan sakit lagi, Arselio akan Tenang (mengsedih...baru aja muncul udah dibuat meninggoy aja haha,maafken ARSELIO)

"Arselio kelihatannya tenang banget ya mas.bahkan lio juga senyum, wajahnya tampan sekali."

"Mir makasih ya... terimakasih telah melahirkan putra sehebat dan sekuat arselio."
"Lio papa bangga sama kamu, kamu emang anak papa yang kuat.sampai kapanpun enggak ada yang bisa gantikan posisi Lio dihati papa,papa janji nak."

"Bukan hanya kamu mas,aku juga bangga sama anak kita.Arselio mampu bertahan sejauh ini, itu Udah luar biasa."

Sudah 5 tahun Arselio berjuang melawan penyakitnya.rasa sakit  yang setiap hari dideritanya,tak sedikitpun memudarkan semangat hidup bagi Arselio.

William menggenggam tangan istrinya erat,ia benar-benar bangga atas perjuangan Arselio selama ini.mira juga ibu yang kuat, selama ini ia juga sudah merawat Arselio dengan baik.

"Kita ikhlaskan kepergian Arselio,kita mulai semuanya dari awal, hanya ada kamu dan aku."

"Insyaallah aku ikhlas mas,jika itu yang terbaik untuk ARSELIO."

"Mir,apa aku boleh ngomong sesuatu sama kamu?."

"Tentang apa mas?"

"Kamu Taukan, Alwi sakit dan membutuhkan donor jantung.jadi bagaimana kalau jantung Arselio didonorkan pada Alwi."

Mira langsung melepas genggaman Wiliam, bagaimana bisa disaat seperti ini suaminya masih memikirkan orang lain.apalagi sampai Kepikiran untuk mendonorkan jantung Arselio ke orang lain.

"Kamu ngomong apa sih mas,ini enggak lucu."
"Arselio baru saja meninggal, Bahkan belum dimakamkannya." Ujar Mira sedikit kesal, lantaran ia tak terima dengan permintaan Wiliam.

"Maka dari itu, sebelum Arselio dimakamkan.bagaimana kalau jantungnya didonorkan saja, Arselio juga pasti enggak akan keberatan."

"Kamu tau dari mana Arselio enggak akan keberatan? Aku tau Alwi itu berharga bagi mas,tapi enggak gini juga caranya mas."

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang