part-37(kehilangan orang tersayang)

222 45 4
                                    

🌼 selamat membaca 🌼

~sehebat apapun kau rasa profesimu, tidak ada yang istimewa.kita semua sama-sama bernafas dan berdarah.hari ini menggenggam kehidupan,esok mungkin menggenggam Kematian~


📖📖📖📖📖📖

"Dorrrrrrr"

   Peluru tembakan hampir saja menembus kepala zergio, jaraknya sangat dekat bahkan hanya berjarak beberapa senti saja.
Zergio memejamkan kedua matanya sesaat, hampir saja nyawanya Tiada.kalau sedikit saja zergio bergerak entah apa yang akan terjadi.
William tersenyum, menatap wajah zergio yang sudah ketakutan.mana mungkin Wiliam akan menghabisi adik iparnya, apalagi sampai berhubungan dengan kepolisian.

"Hampir" satu kata berhasil lolos dari mulut zergio.laki-laki Itu mengelus-elus dadanya beberapa kali, jantungnya pun berdegup lebih cepat dari biasanya.

"Aku enggak akan habisin kamu disini,ada masalah yang harus kamu pertangungjawabkan." Ujar Wiliam menatap Zergio tajam,lalu meletakan pistol tersebut Diatas meja.

Zergio langsung bernafas lega, rupanya Wiliam bukanlah orang lemah seperti yang ia fikir.bahkan jauh' lebih kejam dan mengerikan.

"Tunggu apalagi, Cepat pergi dari sini.kamu jangan menguji kesabaranku lagi zergio, jangan sampai peluru pistol ini benar-benar menancap dikepalamu." Ancam Wiliam

Zergio meneguk ludahnya kasar, ingin rasanya zergio membalas ucapan Wiliam.namun ia takut,jika nanti dirinya lah yang nantinya akan celaka.

"Tapi bang,aku benar-benar butuh bantuan Abang."

"Sudah berapa kali aku bilang, pergi dari sini,kenapa kamu sangat keras kepala."
"Ini untuk yang terakhir kalinya, pergi dari sini ataupun pistol ini benar-benar akan menghabisi nyawamu!" Ujar Wiliam hilang kesabaran.

William langsung mengambil kembali pistol yang ada dimeja, berniat untuk menakut-nakuti zergio.hal hasil zergio akhirnya mengalah dan mau pergi dari apartemen Wiliam.

Setelah memastikan Zergio sudah benar-benar pergi, Wiliam lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk.sedetik kemudian terdengar pesan masuk melalui ponsel wiliam.wiliam langsung merogoh benda pipi dari saku celananya.setelah membaca pesan yang masuk dari ponselnya ia angsung terdiam beberapa detik, disertai airmata yang menetes dari kelopak matanya.

"Prak"

Ponsel itu akhirnya jatuh hingga pecah beberapa bagian.tampa fikir panjang Wiliam langsung mengambil kunci mobilnya, untuk segera kerumah sakit.

📖📖📖📖📖

Wanita paruhbaya itu tak henti-hentinya menangis setelah mendapatkan kabar jika putranya dalam keadaan kritis.rasanya baru tadi pagi ia bertemu dengan putranya, keadaannya pun baik-baik saja.

Bahkan dokter bilang kalau putranya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit mengingat kondisi yang sudah stabil.

"Clek"

Akhirnya dokter keluar dari ruangan, wanita paruhbaya itu langsung menghampiri sang dokter,berharap kabar baik yang ia dengar.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya?"

"Maaf buk kami sudah berusaha,tapi Tuhan berkehendak lain, pasien sudah meninggal."

"Dokter ngomong apa sih, dokter pasti'Bohongkan,anak Saya selamat kan Dok?."tanya nya tak percaya

"Kami turut berdukacita,"

"Enggak dok,saya enggak terima.tadi pagi dokter bilang anak saya baik-baik aja,tapi Kenapa sekarang... dokter bohongkan?."

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang