part-9

284 43 10
                                    

Lanjut?

Seseorang berseragam putih keluar dari ruangan, diikuti oleh beberapa suster dibelakangnya.inne melangkah cepat, menghampiri sang dokter yang baru saja keluar.dokter tersenyum,lalu mengangguk kan kepalanya pelan.

"Anak ibuk dan bapak baik-baik saja,dan sekarang sudah sadar.pasien hanya kelelahan, jadi  tidak perlu khawatir."ujar dokter

Inne menghela nafas panjang,lalu membuangnya pelan . inne tersenyum, meluapkan rasa syukurnya,ia kembali tenang setelah mendengar penjelasan dari sang dokter.

"Syukurlah."

"Tapi untuk beberapa hari ini, pasien harus dirawat.agar kami bisa selalu mengecek kondisinya, karena menurut pemeriksaan jantung anak ibuk dan bapak semakin memburuk.kita harus segara mendapatkan nomor jantung secepatnya."

"Dok saya mohon,tolong cari donor jantung secepatnya untuk anak saya.saya akan bayar berapapun agar anak saya bisa sembuh."ujar ZERGIO

Dokter menggangguk" kami akan berusaha."

"Dok,kami sudah boleh masuk kan?."tanya inne

"Silakan buk,kalau begitu saja juga pamit."

  Keduanya  mengangguk, dokter beserta para suster Segera Pergi Meninggalkan mereka.
Kini keduanya, Segara masuk keruangan.terlihat seorang remaja tengah terbaring lemah , dengan infus yang menempel  tangannya.

Mata yang tadinya terpejam,kini perlahan terbuka.ia tersenyum kearah wanita paruhbaya yang ia panggil mama ,inne membalas senyuman putranya.namun senyuman itu seketika sirna, ketika zergio datang dan menghampirinya.

"Kamu Enggak papa kan sayang?mana yang sakit, cerita sama mama."ujar inne khawatir,lalu tubuh langsing itu duduk dikursi kecil sampai ranjang rawat.

Alwi menggeleng.

"ALWI tadi pasti belum minum obat ya kan?."

Alwi tersenyum kikuk,lalu mengangguk."iy,maafin Alwi ma."ujarnya berbohong,Alwi   sengaja tidak menceritakan apa yang terjadi pada inne,ia takut jika nanti inne dan zergio akan bertengkar karena masalah ini.

"Jangan buat mama khawatir,kamu segalanya bagi mama."ujar inne mengelus-elus rambut Alwi pelan.

"Wajah mama pucat,mama harus diperiksa dokter."ujar Alwi mengelus pipi mamanya yang kini terlihat pucat .inne tersenyum lalu menggeleng.

"Tidak usah,mama Enggak papa kok.yang terpenting kamu Sehat,itu udah buat mama tenang."

"Mama jangan  hanya memikirkan Alwi,mama juga harus mikirin kondisi mama sendiri. Ko mama juga sakit, butuh tangganan dokter."

"Udah kamu jangan memikirkan mama,mama baik-baik aja.sekarang kamu istirahat ."
Inne lalu menyelimuti Alwi lalu mencium kening sang putra."istirahatlah."

"Tapi Alwi masih mau_"

"Jangan ngembantah."

*******

"Apa ke Indonesia? Enggak suhel Enggak mau."tolak suhel.

"Kenapa? harusnya kamu senang Dong.apa kamu Enggak kangen sama Alwi?."

"Suhel kangen sama Alwi,tapi suhel Enggak mau mama ngehancurin kebahagian Alwi dan keluarga.suhel tau, selama ini mama berusaha buat buat hancurin keluarga Alwi.suhel Enggak mau mama ngelakuin itu."

"Suhel dengarkan mama! Mama ngelakuin ini semua demi kamu.alwi sudah merenggut kebahagian kita,dan mama Enggak akan terima apa yang telah di lakukan mereka."

"Lupakan masa lalu,suhel juga udah Ikhlasin semuanya.alwi itu sahabat suhel, suhel Sayang sama Alwi."

"Tapi dia adalah orang yang telah membuat hidup mu menderita selama ini.apa kamu tidak sadar?Alwi dan mamanya telah merebut posisi kamu sebagai putra ZERGIO."

"Suhel tidak peduli! Selama ini suhel sengaja menutup-nutupi semuanya.karena suhel Enggak mau ngehancurin keluarga orang lain.cukup keluarga kita saja yang hancur, Jangan orang lain."

"Hanya ada satu pilihan balaskan dendam mama atau Alwi akan mati!."

"Apa yang mama katakan!ini semua gila!"

"Keputusan ada ditangan mu."

Next?

Part pendek

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang