Lanjut?
Pagi yang cerah dikediaman Zergio, seperti biasanya mereka memulai kegiatannya masing-masing. inne sibuk memasak didapur, zergio bersiap-siap berangkat ke kantor,dan Alwi berangkat sekolah,kondisi Maryam pun kini sudah mulai membaik.
Namun kejadian beberapa hari yang lalu, sampai sekarang masih membekas dihati inne.sikap inne pun kini berubah drastis, membuat zergio tak lelusan berdekatan dengan sang istri.
Didapur inne yang tengah sibuk memasak dikagetkan dengan kedatangan zergio.sontak membuat inne mendongkrak,raut wajah kekesalan masih terlihat jelas dari tatapannya pada zergio.zergio pun yang saat itu merasa Sangat bersalah, tidak bisa berbuat apa-apa selain meminta maaf atas semua kesalahan yang ia buat.kesalahan yang benar-benar fatal,dan tak mudah untuk di maafkan.
"Mau aku bantu?."tanya Zergio pelan,membuat inne seketika membuang wajah kasar, enggan menatap suaminya.
"Tidak perlu aku bisa seperti, pergilah."balas inne, dengan nada mengusir.namun hal itu tak membuat zergio menyerah, justru dirinya harus lebih bersabar ,menghadapi tingkah istrinya,yang kini tengah hancur akibat tindakannya sendiri.
"Mas bantu ya,kamu pasti cepek."ujar Zergio sembari memegang tangan inne lembut, sontak inne langsung menepis tangan suaminya, membuat zergio lagi-lagi dibuat ragu untuk mendekati sang istri.
"Ada apa,apa mas salah memegang tanganmu?kita ini suami istri bukan,jadi tidak masalah."
Inne langsung menghentikan kegiatannya,lalu menatap Zergio nanar.perlahan airmata yang sedari tadi ia tahan,kini jatuh membasahi pipinya,membuat zergio merasa semakin bersalah.
"Sekarang memang kita masih suami istri,namun tidak akan lama lagi.aku rasa kesempatan yang aku kasih, sudah lebih dari cukup."
"Inne maafkan aku."
"Kamu selalu saja mengatakan maaf,maaf dan maaf.kata maaf mu tak akan berlaku sekarang, karena semua yang kamu katakan itu bohong.kamu pembohong,kamu bajingan dan bahkan kamu tak pantas dikatakan seorang ayah.aku berharap anakku nanti, tidak akan tumbuh sepermu.maka dari itu aku harus cepat-cepat membawanya pergi jauh, menghilang dari kehidupanmu."
"Aku tau aku salah,kita bisa bicaralah baik-baik,jangan seperti ini.kita harus memikirkan anak kita,Alwi masih membutuhkan kita,Alwi pasti sedih jika tau orang tuanya akan membali berpisah. dan ibu,ibu pasti juga membutuhkan mu dan juga cucunya."
"Bicarakan baik-baik kamu bilang?ini bukan kesalahan pertama yang kamu lakukan,kamu selalu saja membuat hatiku sakit,aku sakit mas."
"Aku tau, sekali ini saja maafkan aku.aku berjanji tidak akan mengecewakan mu lagi, tolong kasih aku kesempatan."
"Omong kosong,aku jijik mendengarnya.semua yang kamu katakan itu dusta,aku rasa hubungan kita terlalu rumit dan Sulit untuk dipertahankan.jika aku tidak memikirkan perasaan Alwi, sudah lama aku meninggalkanmu.aku tidak akan Sudi untuk rujuk dengan mu,tapi apa?aku mengalah itu semua untuk anak kita.alwi masih membutuhkan seorang ayah,tapi nampaknya kamu bukan contoh yang baik baginya, Justru kamu membawa dampak buruk untuk anakku."
Pertengkaran antara keduanya pun sampai ketelinga Maryam,yang kini tengah menikmati tes dimeja makan , sedangkan Alwi masih berada dikamar.
Maryam menghentikan minum nya, segeralah menuju ke dapur, mengecek apa yang tengah terjadi antara anak dan menantunya.
"Zergio,inne ada apa,kenapa pagi-pagi sudah bertengkar.kasihan Alwi jika tau kalau orang tuanya ribut seperti ini "ujar Maryam tiba-tiba datang, membuat keduanya langsung menoleh kearahnya.
Inne yang saat itu, tengah dilanda amarah langsung mendekati Maryam dengan raut wajah Nanar.airmata nya pun kini mengalir semakin deras, membuat Maryam semakin Bingung apa yang terjadi sebenarnya.
"Ma.maaaaaaaa"lirih inne
"Ada apa,apa Zergio menyakitimu, katakan pada mama.mama tidak akan tinggal diam, jangan menangis."ujar Maryam menangkan inne,lalu dengan sigap Maryam memeluk erat tubuh inne, yang kini terlihat frustasi dengan airmata yang tak henti membasahi wajahnya.
"Mas Zergio jahat ma hiks hiks hiks"tangis inne semakin kencang
"Ada apa cerita sama mama"
"Mas Zergio jahat,dia pembohong.ternyata sebelum rujuk mas Zergio sudah pernah menikah sebelumnya,hatiku sakit ma."
"Degh"
Sontak hal itu membuat Maryam kaget, pasalnya ia sudah tau jika sebelumnya Zergio pernah menikah.maryam sengaja menyembunyikan rahasia ini karena ia tidak ingin jika inne menolak untuk rujuk dengan anaknya, Zergio.
Lagi-lagi Maryam membuat kesalahan,ini semua salahnya.andai waktu itu,ia tidak egois dan tidak menikahi Zergio dengan wanita lain,maka ini tidak akan pernah terjadi."Ma kenapa Diam, jangan bilang kalau mama sudah tau klau selama ini mas Zergio sudah menikah."ujar inne lalu melepas pelukannya
Maryam hanya diam,airmata seketika jatuh membasahi pipinya.airmata kekesalan,atas semua kesalahan yang pernah ia perbuat, Maryam benar-benar menyesal atas semua tindakan egoisnya.
"Aku bertanya kepada mama, kenapa tidak dijawab?jawab maaa hiks hiks "
"Maafkan mama"
"Degh!"
"Kalian semua jahat, pembohong,aku benci kalian."
*******
.
.
.
.
.
didalam kamar, samar-samar alwi mendengar teriakan dari mamanya,namun tak terdengar jelas, karena kamarnya terletak dilantai atas sedangkan yang lain dilantai bawah.
Alwi pun berniat untuk turun, mengecek apa yang sedang terjadi."Tap"
"Tap"
"Tap"Baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba dadanya kembali terasa sakit.mungkin karena penyakit jantungnya semakin parah.
"Ahkkkkk"rintih Alwi memegang dadanya
"Sa.kit"
Alwi pun berjalan untuk kembali kekamar,ia tidak ingin jika orang tua nya tau masalah ini.namun dadanya semakin terasa sakit, nafasnya mulai terengah-engah,padahal baru beberapa langkah ia berjalan.
"Bruck."
seketika tubuh Alwi ambruk kelantai,ia tidak bisa menahan rasa Sakit itu lagi.pandangnya pun kini mulai kabur, samar-samar alwi melihat seorang wanita parubaya tengah berlari mendeketinya,dan semuanya menjadi gelap.
"Maaaaaa"
"Alwi bangun,ini mama"teriak inne panik,lalu merangkul tubuh sang putra erat
"Bertahan sayang, kita akan segera kerumah sakit.jangan tinggalkan mama,mama mohon"
Disisi lain, ternyata ada seseorang yang sedang mengintai mereka secara diam-diam.orang itu tersenyum puas, menikmati setiap detik kejadian, yang benar-benar membuat nya merasa senang
"Dewa keberuntungan berpihak pada ku kali ini,tak sia-sia aku menukar kan obat alwi, dan sebentar lagi dia akan mati,hahh aku sangat senang."
..
.
.
.
Next?
Part yang sungguh pendek

KAMU SEDANG MEMBACA
jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)
Randomnamaku Alwi kalian bisa memanggilku,Al.ini kisah Hidupku.dimana kehidupan mengajariku banyak sekali pelajaran.dari sini aku belajar,makna Hidup sesungguhnya.allah sangat menyayangi ku,dia memberikan cobaan-cobaan yang bertubi-tubi padaku,dari mulai...