part_25

230 52 8
                                    

"Alwi!!!"pekik semuanya

Alwi memegang dadanya kuat, luka beras Operasi ,belum sepenuhnya sembuh. Dadanya  pun terasa sesak, melebihi rasa sakit yang saat ini diderita.seketika airmata Jatuh dari kelopak matanya,Isak tangis kini membanjiri suasana .

"Tante bohong kan."ujar Alwi lirih, menatap sendu kearah Clara yang saat ini tengah terisak hebat.

Sedangkan Maryam ia hanya diam,tak sedetikpun rasa iba atas apa yang telah terjadi.ia masih belum percaya akan semua yang Clara katakan.mungkin saja ini salah satu rencana busuk Clara, kita tidak ada yang tau.

Sedetik kemudian, Zergio datang.wajahnya sudah dibanjir oleh Airmata, Namun Zergio berusaha untuk tetap tegar agar tak ada seorang pun yang mencurigainya.

Jika dibayangkan, Sangat sulit berada di posisi zergio.harus menyelesaikan masalah yang sama sekali bukan sepenuhnya kesalahannya.rasa sesak di dada, benar-benar menyiksa batinnya.kehilangan  seorang anak, yang selama ini ia sayangi, benar-benar menyakitkan.

"Ikut saja!."ujar Zergio dengan suara gemetar,lalu menarik tangan Clara paksa, menjauh dari semua orang.inne yang melihatnya pun hanya bisa diam, lantaran ia harus menenangkan putra nya terlebih dahulu,selebihnya bisa dibicarakan nanti.

Tampa mereka semua tau, Zergio membawa Clara pada sebuah ruangan kosong, dirumah sakit.bahkan tak ada seorang pun yang lewati tempat tersebut,kini hanya ada mereka berdua.

"Suhel meninggal?."tanya Zergio memastikan kembali, berharap jika apa yang ia dengar tadi adalah kesalahan.namun bukan jawaban yang ia dapat, melainkan tawa Clara yang menggema seisi ruangannya.

"Hahaha hahaha hahahahaha"

Zergio dibuat frustasi akan tingkah Clara,ini benar-benar membingungkan."Clara jangan membuatku bingung!"kesal Zergio menatap tajam kearah Clara, namun Clara hanya tersenyum,lalu kembali tertawa terbahak-bahak.

"Hahahah hahaha"

"CLARA HENTIKAN!! AKU BUTUH JAWABAN"Bentak Zergio, memijik pangkal hidupnya.

Clara menghentikan tawanya, menatap  Zergio lirih lalu menangis  sejadi-jadinya.

"ANAKKU hiks hiks hiks"tangis Clara

Zergio yang melihatnya pun semakin dibuat bingung,jika seperti ini, tidak mungkin ia mendapatkan Jawaban, menyebalkan.

"MAS ANAK KITA-KITA,ANAK KITA."Tangis Clara lalu memeluk  tubuh Zergio.sontak membuat zergio sedikit Kaget,tak percaya akan apa yang dilakukan Clara.

"Lepaskan!"berontak Zergio melepas pelukan clara,hal itu ia lakukan untuk menghargai perasaan inne.zergio tidak ingin jika nanti hubungannya  dengan inne semakin Berantakan karena ini.

"Kenapa?."tanya Clara, lalu menghapus air mata kasar"bukannya kita suami istri, jadi tidak masalah bukan."lanjutnya lalu kembali memeluk Zergio.

Zergio yang mendengarnya di buat melotot tak percaya,akan apa yang Clara katakan."apa maksud mu,aku sudah mempunyai istri."tegas Zergio ,lalu kembali melepaskan pelukannya Clara.

"Iya,dan aku istri kamu"ujar Clara lalu tersenyum manis menatap Zergio

Zergio menggeleng,lalu menarik nafas panjang.clara benar-benar membuat laki-laki Parubayah itu frustasi.sungguh menjengkelkan,jika berada diposisi itu.

"Kamu gila ya!"tegas Zergio kesal, lantaran sikap CLARA yang membuatnya merasa geli.clara tak pernah bersikap seperti ini biasanya,dia tipe orang yang dingin dan serius.bagaiamana mungkin sifatnya bisa berubah, secepat ini.

"Sudahlah! Sekarang Jawab pertanyaan ku,apa benar suhel sudah meninggal?."kali ini Zergio menatap Clara Serius, jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya.clara hanya diam,raut wajahnya benar-benar sulit ditebak.

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang