part_40(takdir)

196 46 9
                                    

✨ Selamat membaca ✨


  Zergio mengeraskan rahangnya, merasa tak terima dengan apa yang dilakukan Wiliam barusan.kakak iparnya benar-benar keterlaluan, semua masalah yang terjadi ia salahkan pada dirinya.tidak hanya sekali,namun sudah berkali-kali.

"Bukan saya pak,tapi dia yang mulai duluan!" Kesal zergio menunjuk tepat diwajah Wiliam, membuat laki-laki Itu semakin tak bisa menahan amarahnya.

"APA KAMU BILANG!!" Wiliam mengepalkan tanganny kuat, zergio benar-benar memancing amarahnya.andai saja mereka sedang tidak berada di rumah sakit, Wiliam pasti tak segan-segan menghajar zergio.

"Bapak lihat sendiri kan, bagaimana sikap kakak ipar saya.padahal saya kesini cuma mau ketemu sama anak saya, tapi saya malah di hajar."
"Lihat wajah saya, sudah bonyok.ini sudah jadi bukti, siapa yang sebenarnya salah." Ujar zergio dengan wajah yang memelas.laki-laki itu sangat hebat dalam berbohong.

"Bruack"

"Ahkkkkkk"

Sudah habis kesabaran Wiliam,zergio sengaja membuatnya marah, agar orang-orang menilai dirinya lah yang salah.
Siapa yang tidak terpancing amarah setelah mendengarnya.jelas-jelas zergio berbohong, dan malah menuduh Wiliamlah yang bersalah.

"SUDAH-SUDAH HENTIKAN!"
"KALAU MASIH BERTENGKAR,SAYA AKAN USIR KALIAN DARI SINI!"
"INI RUMAH SAKIT, BUKAN TEMPAT BERKELAHI."

"Tapi pak..."

"BUBAR!"
"BUBAR!"
"ATAU SAYA PANGGILKAN POLISI!"

setelah mendengar kata polisi, nyali keduanya langsung menciut.dan sama-sama memilih untuk mengakhiri perdebatan mereka.bukan karena takut, mereka hanya tidak ingin bermasalah dengan kepolisian.masalah Alwi saja belum selesai, apalagi ditambah masalah baru.

"PERGI!!"

"iya-iya,kami pergi.enggak usah ngegas juga kali pak, telinga saya masih sehat."Zergio dan Wiliam akhirnya pergi, tatapan keduanya sama-sama tajam.

.
.
.
.

Kembali dengan Kondisi Alwi, para Dokter masih berusaha menyelamatkan nyawanya.sebenarnya kondisi Alwi tak memungkinkan untuk melakukan operasi, namun tidak ada cara lain untuk menyelamatkan nyawanya.

Sudah 3 jam operasi berlangsung, kondisi Alwi semakin menurun.membuat dokter dan suster harus bekerja lebih cepat, takut jika nanti Alwi tak bisa bertahan lebih lama lagi.dalam artian, operasinya akan gagal.

Tiba-tiba saja alat monitor jantung itu, berbunyi tak beraturan.mereka semua di buat kaget, karena kondisi Alwi menurun secara Drastis.bahkan sangat kecil kemungkinan, bisa selamat.dokter menghela nafas panjang,dan masih berusaha menyelamatkan nyawa pasien yang saat ini ia tangani.keringat Kini bercucuran dari keningnya,tak hanya dokter dan para suster yang dibuat panik.inne dan yang lainnya masih dibuat tak tenang, lantaran dokter belum keluar dari ruangan operasi.

"Kamu yang tenang ya,aku yakin Alwi akan baik-baik saja.alwi Itu kuat,sama seperti Arselio." Ujar Mira menguatkan inne.

Sebenarnya Mira masih berduka saat ini, baru saja tadi anaknya Arselio dimakamkan.tapi inne Lebih membutuhkannya,tak ada gunanya bersedih.tak lama kemudian datang Wiliam dengan wajah yang kesalnya.wiliam masih belum terima di fitnah Oleh zergio, apalagi zergio sudah berani menentangnya.

"Mas kenapa,kok wajahnya kesal gitu sih." Ujar Mira lalu menghampiri suaminya, bermaksud untuk menanyakan perihal yang terjadi.Namun Wiliam hanya diam,ia tak ingin masalahnya bertambah rumit, dan menambah beban difikirkan inne.

"Mas enggak papa kok, cuma lapar aja hehe." Ujar Wiliam berbohong

"Yakin?"

"Iya sayang," Wiliam mengecup kening Mira dengan Begitu sayangnya, membuat hati inne berdenyut nyeri melihatnya.andai saja hubungannya dengan zergio baik-baik saja, mungkin saat ini inne hak sehancur ini.

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang