part-39(zergio berulah lagi)

196 41 18
                                    

Selamat membaca ✨

     Arselio akan segera dimakamkan.setelah perdebatan yang cukup menegangkan tadi, akhirnya Mira luluh dan mengizinkan jika jantung Arselio didonorkan pada Alwi. Sebenarnya Mira sedikit keberatan, dengan usulan suaminya itu.tapi disisi lain, Mira juga tak tega pada keponakannya,jika harus merasakan sakit setiap harinya.Ia tau betul, bagaimana perasaan inne, yang melihat Putranya merasakan sakit.mira tak ingin jika inne merasakan apa yang ia rasakan.

Sekarang tinggal menunggu inne, apakah ia menerima atau tidak.semua tergantung pada pada  adik iparnya itu,yang saat ini telah kembali kerumah sakit setelah mendapatkan pesan, yang ia sendiri tidak tau.

Lagi-lagi airmata tak dapat dibendung,mira begitu cengeng saat ini.meskipun ditahan bagaimana pun,airmata itu mengalir dengan sendirinya.mira terus menggenggam tangan putranya,dengan berat hati Mira harus merelakan Arselio.

"Inne kamana mas, Arselio harus segera dimakamkan." Ujar Mira lirih, matanya terlihat sayu.sungguh Wiliam sedih melihatnya.

"Tunggu sebentar lagi,kamu sabar ya." William menggenggam tangan istrinya, berusaha untuk menguatkan Mira untuk ikhlas dan menerima semuanya.

Wiliam tau betapa sakitnya hati Mira saat ini, selama ini Mira sudah berusaha mati-matian untuk mengobati penyakit Arselio.Sampai ia juga ikut bekerja,untuk mencukupi biaya pengobatan Arselio yang sangat mahal.

"Mas coba telpon inne,aku takut jika terjadi sesuatu sama dia." Ujar Mira khawatir

William hanya mengangguk, sebagai jawaban.sesudah itu langsung meraih ponsel miliknya, yang tergeletak tak Jauh dari tempatnya.wiliam baru sadar,jika ponselnya jatuh sejak tadi.

Namun sudah beberapa kali Wiliam coba menghubungi inne, tidak diangkat.wiliam semakin takut,jika terjadi sesuatu pada adiknya.apalagi saat ini,inne tengah banyak masalah.

"Tinggg"

Tiba-tiba saja,sebuah pesan masuk,yang dikirim oleh inne.wiliam langsung membuka pesan tersebut,dan langsung dibuat kaget setelah mendapatkan kabar jika Alwi saat ini dalam keadaan kritis.

William semakin bingung, harus menemui inne atau menemani Mira.apalagi Arselio harus segera dimakamkan secepatnya, tidak mungkin jika Harus menunggu lagi.

"Ada apa mas?" Tanya Mira,lantaran wajah Wiliam terlihat khawatir.

"Alwi kritis, Kita harus tolong dia sekarang."
"Kamu siap kan sayang?"

Mira hanya menganggukkan Kepalanya lirih, meskipun berat Namun ini yang terbaik.wiliam langsung keluar memanggil dokter, agar bisa secepatnya menolong Alwi.wiliam tidak ingin kehilangan alwi,sama halnya ia kehilangan Arselio.

.
.
.
.

Sedangkan disisi lain, Clara dibuat tak enak hati.karena menolong putranya, alwi sampai harus dirawat kembali, bahkan kondisinya saat ini kritis.baru saja Kemarin hubungannya dengan inne membaik,dan sekarang Harus kembali retak karena masalah ini.

Clara Sadar,ini semuanya salahnya.Ia tau Kalau kondisi alwi sedang tidak baik-baik saja,tapi tetap mengizinkan Alwi mendonorkan darahnya.

Clara memukul-mukul kepalanya berulang kali,ia benar-benar bodoh.hanya karena ingin menonton putranya, Clara sampai tega mengorbankan orang lain.ini bukan yang pertama kalinya, Namun sudah berkali-kali.

Suhel Terus memerhatikan wajah mamanya,yang terlihat Sangat kacau.sesekali Clara menghapus airmata yang mengalir dari sudut matanya.

"Mama kenapa?"

Setelah bening Beberapa saat, akhirnya suhel memberanikan diri untuk bertanya Perihal apa yang terjadi pada mamanya.clara hanya tersenyum, sebagai jawaban bahwa ia baik-baik saja.clara tak ingin suhel Kepikiran jika tau masalahnya.

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang