part-17(balas dendam)

262 47 2
                                    

Lanjut?

.
.
.
.
.

Seorang wanita paruhbaya tengah berbaring di atas brankar, dengan  mata yang masih terpejam.

Terlihat remaja laki-laki yang ada disampingnya Begitu camas akan kondisi sang mama yang masih belum sadarkan diri.

"Pa,mama kenapa? kenapa mama bisa tiba-tiba pingsan."tanya Alwi panik

"Pa--"

"Alwi"lirih inne tersadar

Alwi Segera memutar badannya, menghadap kearah inne yang kini mulai sadarkan diri.alwi memeluk tubuh inne erat,terlihat jelas dari wajahnya,jika Alwi benar-benar khawatir akan kondisi sang mama.

"Mama."

Inne tersenyum sembari mengelus-elus rambut sang putra pelan,keduanya kini saling berpelukan namun tidak dengan zergio.

ZERGIO hanya diam, berdiri mematung diambang pintu, dengan raut wajah bersalah.

"Mama kenapa bisa pingsan,mama Sakit ya?kalau mama capek atau Enggak enak badan mama istirahat aja Dirumah,biar Oma  Aku yang jagain."ujar Alwi panik.

Lagi-lagi tingkah sang putra membuat inne tersenyum, Lantaran wajah Alwi  terlihat begitu menggemaskan .

"Mama Enggak papa kok Sayang,kamu Enggak usah khawatir."ujar inne lalu tersenyum"?mama beruntung'  punya anak sebaik kamu, sepertinya mama harus berpikir ulang untuk mengakhirinya,mama tidak ingin senyum kamu hancur karena ini "raut wajah inne seketika berubah datar, menatap kearah Zergio yang kini tengah menatap cemas kearahnya

Alwi melepas pelukannya, kedua bola matanya berfokus  pada mata inne yang kini mulai berkaca-kaca.kenyataan pahit yang harus inne terima,ia tak ingin jika nanti Alwi lagi-lagi harus merasakan kehilangan seorang ayah.meskipun nanti, hatinya akan kembali terluka untuk kesekian kalinya.

Pelan tapi pasti,Alwi menghapus air mata inne yang kini mulai tumbah membasahi pipinya.ia bingung sebenarnya apa Yang terjadi antara kedua orangtuanya.

"Mama kenapa nangis,pasti papa ya yang buat mama nangis?."tanya Alwi kesal lalu melirik ke arah zergio

ZERGIO menggeleng kepalanya brutal, tak terima akan ucapan Alwi, dengan langkah goyah, perlahan zergio mendekati keduanya.

"Alwi udah,ini bukan salah papa kok.yaudah yuk kita Keluar, kasihan Oma ditinggal sendiri."ujar inne menghapus air matanya,lalu perlahan Turun dari brankar.

Alwi  Segera merangkul tubuh mamanya,takut jika inne masih belum kuat berjalan, karena baru tersadar dari pingsan.

"Mama mau kemana,mama harus istirahat dulu."

"Enggak kok Sayang,mama udah enggak papa.yaudah yuk keruangan Oma, Pasti Oma udah nungguin."

Inne Melirik kearah Zergio ,hatinya kembali terasa sakit , mengingat apa yang telah lakukan sang suami padanya.sudah berulang kali hatinya terluka, namun lagi-lagi Kepercayaannya kembali dipatahkan.

"Sini aku bantu."ujar ZERGIO menawarkan.belum sempat inne berucap zergio sudah lebih dulu merangkulnya,membuat inne tak dapat menolak ajakan dari ZERGIO.

"Aku bisa sendiri kok mas."ujar inne perlahan melepas tangan zergio


Alwi menatap heran  tingkah kedua orangtuanya, kenapa seolah-olah ada yang mereka tutupi darinya,tapi Alwi belum tau pasti apa permasalahan yang sebenarnya.

tiba-tiba cairan kental berwarna merah menetes dari hidup nya, dengan cepat Alwi Segera menghapus darah tersebut.alwi tak ingin jika kedua orangtuanya tau, ia takut jika nanti inne dan zergio akan khawatir akan kondisi nya.

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang