part_34(penyesalan)

225 51 10
                                    


  ✨ Jangan minta aku untuk memilih ✨

Lanjut?
.
.
.
.

📖📖📖📖📖

Surah hampir 1 bulan, suhel ditahan.tubuhnya pun terlihat kurus, dengan luka memar di sekujur tubuhnya.bahkan ia diperlakukan layaknya hewan, yang hanya diberi makanan sisa setiap harinya.

Penderita yang suhel alami, tidak hanya sampai disitu saja.Clara juga mengikat leher Suhel layaknya seekor anjing, agar tidak dapat meloloskan diri.

begitu mengerikan bukan?

rasa sakit hati Yang dideritanya, membuat Clara menjadi seorang pendendam.berbeda saat dulu, waktu zergio baru mengenalnya.clara merupakan wanita yang baik, Namun semuanya telah berubah sekarang.

Clara berada diposisi serba Salah,antara harus merelakan ataupun tidak.sampai ia begitu depresi,dan melakukan semua ini.

Kembali lagi dengan suhel, remaja itu meringkuk ketakutan.dengan leher, tangan dan kaki yang terikat.Jangan tanyakan bagaimana kondisi suhel, begitu mengerikan.

"Pa, suhel takut."

Lagi-lagi airmata jatuh membasahi pipi suhel,ia sudah tidak sanggup menghadapi penderitaan yang selama ini menyiksanya. keberuntungan berpihak padanya kali ini,suhel menatap sebuah benda pipi yang tergeletak tak tauh dari tempat ia berada.dengan Susah payah, suhel meraih cater tersebut.yang akan ia gunakan untuk melepas ikatan ditangan dan lehernya.

Dengan tubuhnya yang lemah, Suhel berusaha untuk membebaskan diri dari rumah bak neraka itu.tak luka ia memotong tali yang melingkar di lehernya.namun Entah apa yang ia pikirkan saat ini.bukannya kabur, suhel malah berdiam diri menatap cater ditangannya.

"Sreetttttt"

Seolah-olah sudah kehilangan akal,tanpa berfikir panjang,suhel menyayat pergelangan tangannya begitu saja. Membuat darah keseketika mengalir deras dari pergelangan tangannya. bukannya menangis,ia justru tersenyum puas.mungkin dengan cara seperti ini, penderita suhel akan berakhir.

"Clek"

Pintu ruangan dibuka, menampilkan sosok wanita paruhbaya yang tengah berdiri di ambang pintu.

Suhel yang menyadari kedatangan Clara, hanya tersenyum dan masih berdiri dengan kaki yang gemetar.Tubuh yang tadinya lemah, sudah tak mampu menopang tubuhnya lagi.

"Bruak"

Tubuh suhel ambruk bersamaan dengan Clara yang tiba-tiba datang.Clara begitu terkejut melihat kondisi suhel yang sudah berlumuran darah, bahkan wajah pun terlihat begitu pucat.

"Apa yang kamu lakukan!" Maki Clara lalu berlari menghampiri tubuh suhel

Suhel tersenyum lirih, menatap wajah mamanya yang terlihat begitu khawatir.

"Suhel cepek ma,"ujar suhel dengan suara  serak.bahkan untuk berbicara saja, sangat kesusahan.
"Ma, Suhel boleh tanya sesuatu?"

"Apa sayang,"

"Suhel anak mama kan,tapi kenapa mama perlakuan suhel kayak gini.suhel Sakit ma, Suhel takut."
"Suhel kangen mama yang dulu, yang selalu peluk kalau suhel ketakutan."
"Suhel kangen mama yang dulu, yang selalu nyuapin suhel makan.enggak kayak sekarang,mama kasih suhel makanan DOGI.Rasanya enggak enak, Makanannya Basi ya ma?."

Clara yang mendengar ucapan Suhel, hanya bisa menutup kedua matanya erat.selama ini sudah dibutakan oleh rasa dendam.yang membuat Clara gelap mata,dan melampiaskan kekesalannya pada suhel.

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang