jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)

part_30

Dimohon bersabar, jangan emosi.zergio emang egois tapi aslinya baik kok😆(mungkin)

Lanjut?

Tarik nafas, tahan.jagan dibuang mubazir

.

.

.
Zergio menghela nafas,masa lalu kembali menghantuinya.ia sama sekali tidak sengaja menabrak Bram waktu itu.zergio merasa sengat panik dan akhirnya kabur meninggalkan Bram yang masih sadarkan diri.
Tapi beberapa hari setelah kejadian itu, zergio kembali ketempat kejadian.ia merasa sangat bersalah,atas tindakannya.namun zergio juga tak berani buka suara,ia takut jika dirinya mengaku.keluarga Bram akan melaporkan nya kepolisi.apalagi saat itu, istri Bram sedang hamil muda. Untuk menebus kesalahannya, akhirnya zergio memutuskan untuk menikahi clara dan mengantikan Bram sebagai suami Clara.

Dan sampai sekarang tak ada seorang pun yang tau,zergio sengaja menyembunyikan rahasia itu, sampai kapanpun.ia berharap tak ada tau, tentang kejadian itu.

"Bodoh!" amuk zergio, memukul-mukul kepalanya.

Cukup lama, zergio didalam.setelah selesai mengeluarkan keluh kesahnya,akhirnya ia memutuskan untuk keluar.dan Kembali keruang IGD, untuk memastikan jika Alwi dalam keadaan baik-baik saja.

"Tap"
'"tap"
"Tap"

Langkah kaki terdengar cukup jelas, inne yang menyadari kedatangan zergio hanya diam dengan tatapan kosongnya.maryam yang saat itu juga ada disana, Segera menarik paksa tangan zergio, menjauh dari ruang IGD.

Zergio hanya  diam dan mengikuti kemana Maryam akan membawanya."kamu dari mana saja,bukakah ibu sudah bilang, tetap disini.apa keinginan ibu terlalu berat bagimu!."kesal Maryam, menatap tajam ke arah zergio

Zergio lagi-lagi Diam, tatapannya kosong.bahkan ia tak menyahuti Maryam yang saat ini tengah mengoceh padanya.

"Kenapa kamu diam,jawab.ibu sedang bertanya, jangan buat ibu semakin marah."ujar Maryam sekali lagi

Zergio menoleh dengan mata yang berkaca-kaca.baru kali ini seorang zergio Pratama cengeng didepan ibunya.zergio yang dikenal angkuh tiba-tiba saja menitikkan air mata.bahkan terlihat jelas, darinya wajah nya jika saat ini ia benar-benar membutuhkan seseorang untuk menceritakan keluh kesahnya.

"Ibu hiks hiks hiks"zergio memeluknya erat tubuh sang ibu, pelukan yang Sudah lama ia rindukan.sudah bertahun-tahun ia tak sedekat ini dengan Maryam.dan saat ini, zergio kembali memeluk sang ibu, dengan Isak tangis.

Maryam juga tak bisa berkata-kata apa lagi.ia bingung harus marah,atau bagaimana.jujur dirinya juga merasa Rindu dengan sang putra yang sudah lama ia rindukan.

"Ada apa HM?."

"Biarkan aku memeluk ibu, jangan lepaskan pelukannya Bu.saat ini,aku benar-benar membutuhkan ibu."lirih zergio, memeluk erat tubuh Maryam

"Seorang laki-laki tidak seharusnya menangis, bukankah ibu pernah bilang jika laki-laki Tidak boleh lemah."

"Biarkan kali ini aku menangis bu.aku gagal, zergio gagal jadi seorang ayah."

Maryam menghela nafas panjang, lalu mengelus rambut zergio lembut. "Masih belum terlambat, perbaiki apa yang sudah kamu perbuat.jangan biarkan semuanya hancur begitu saja,ibu percaya kamu bisa."

"Tidak ibu, semuanya sudah terlambat.hidupku sudah hancur.dan itu semua karena keegoisanku sendiri.benar kata ibu, zergio egois."

"Jangan bicara seperti itu."