Suhel menghapus air matanya, lalu tersenyum menatap sahabatnya "Aku yakin kamu pasti sembuh."ujar suhel meyakinkan Alwi.
Alwi hanya menganggukkan kepalanya pelan,ia benar-benar Beruntung memiliki sahabat sebaik suhel.mungkin jika tak ada suhel, dirinya tak akan mungkin sekuat ini.
"Wi,kita masuk yuk.kamu harus banyak istirahat,gak boleh kecapean."ujar suhel mengingatkan Alwi
"Nanti aja hel.Alwi masih mau Disni,berdua sama kamu.kita Enggak ada yang tau umur,mungkin aja ini terakhir kalinya kita bertemu."ujar Alwi pasrah.
Kini hasrat Alwi untuk sembuh,sudah benar-benar Hilang.ia yakin bahwa dirinya tidak akan lama lagi bertahan hidup.penyakit jantungnya sudah benar-benar parah,bahkan Alwi juga sudah pasrah jika ia harus meninggal sebelum merasakan bagaimana memiliki keluarga yang utuh.
"Kamu ngomong apa sih, mulai ngacok deh.kamu itu cuma kecapean, makannya jadi ngaur gini.yuk masuk,biar aku dorong kursi rodanya."ujar suhel sembari mengangkat kaki Alwi keatas pijakan kursi roda.
Keduanya kini mulai Meninggalkan taman.suhel mendorong kursi roda Alwi menuju kamarnya.
suhel yakin, disaat-saat seperti ini Alwi benar-benar membutuhkan seorang teman,yang bisa mendengarkan keluh kesahnya.
Hanyalah suhel yang saat ini bisa mengerti perasaan sahabat nya, tidak ada orang lain.kedua orang tua Alwi terlalu sibuk memikirkan ego mereka sendiri, tanpa mereka sadar jika sang putra membutuhkan perhatian mereka pada saat-saat terakhirnya."Hel."panggil Alwi
Suhel menghentikan kursi rodanya,lalu menatap kearah Alwi."ada apa?.
"Alwi haus."
Suhel tersenyum,lalu menunduk dengan sedikit menjongkok mensejajarkan tinggi badannya dengan Alwi."gimana kalau kita kekantin?kamu pasti bosan kan makan makanan diruangan mulu.kamu tenang aja,aku yang traktir."ujar suhel menawarkan.
Alwi tersenyum senang',lalu mengangguk kan kepala setuju."tapi kamu dapat uang dari mana?."tanya Alwi penasaran."jangan-jangan kamu nyuri uang tante Clara ya?."
Suhel menggeleng,tak terima dengan ucapan Alwi."enak aja,mana mungkin aku berani nyuri uang mama,bisa-bisa aku kenal omel.kamu tenang aja,uangku halal kok tapi habis pecah celengan.'ujar suhel dengan bangganya.
"Yaudah yuk,aku udah lapar nih .kamu juga pasti lapar kan?.'ujar suhel kembali mendorong kursi roda Alwi.
"Banget."
Seorang sahabat sejati tidak akan meninggalkan sahabatnya sampai kapanpun.mereka akan terus bersama, sampai maut yang nanti memisahkan keduanya.
******
Setelah selesai sarapan,suhel lalu membawa Alwi kembali keruangannya.sepertinya Alwi juga sudah lelah berkeliling seharian ini.
Namun,Suhel menghentikan langkahnya.ketika melihat seorang wanita paruhbaya tengah menunggu didepan ruangan alwi.raut wajah berubah menjadi cemas, entah apa yang sekarang ia pikirkan."suhel kenapa berhenti?."tanya Alwi memutarkan badannya,lalu menatap suhel yang tiba-tiba diam membisu.
Namun Suhel tak mendengar ucapan darinya." Suhelllll."kali ini Alwi memanggil nama sahabat nya lebih keras,yang membuat suhel tersadar dari lamunannya."a-d-a apa,ada apa?."kagetnya tersadar.kini raut wajah Alwi berubah datar.ia kesal karena suhel tidak mendengar ucapan nya.
Alwi menghela nafas panjang,lalu membuangnya kasar.ia melirik kearah suhel yang masih diam tak berkutik.entah apa yang terjadi pada sahabatnya."Alwi tadi bilang,kenapa berhenti?suhel capek ya.yaudah biar Alwi sendiri yang dorong kursi rodanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)
Acaknamaku Alwi kalian bisa memanggilku,Al.ini kisah Hidupku.dimana kehidupan mengajariku banyak sekali pelajaran.dari sini aku belajar,makna Hidup sesungguhnya.allah sangat menyayangi ku,dia memberikan cobaan-cobaan yang bertubi-tubi padaku,dari mulai...